21). ~Misi penyelamatan~

46 18 8
                                    

*|~Cahaya yang terang akan menyinari gelapnya malam, bila seseorang sedang ada permasalahan kita bantu meneranginya dengan dukungan dan solusi~|*
Azirah Atasya Vina

🍁 Happy Reading🍁

*•||||||||||•*

"Dhasya... Umi sangat khawatir dengan Zirah, bagaimana keadaanya sekarang, apakah Zirah sudah makan atau belum," ucap gelisah Iana.

"Umi, Dhasya juga sedang berusaha agar Zirah cepat kembali kerumah ini, Umi jangan terlalu berpikiran yang negatif, Umi harus yakin bahwa Zirah akan baik-baik saja ya Mi."

Mendengar dua orang yang amat ia sayang berbicara seperti itu, Farhan hanya dapat menangis tanpa suara, setelah Farhan pulang dari rumah sakit, kini adanya musibah yang tertimpa.

***

"Sani? ada apa? Mengapa kamu melamun?" tanya Zhanna sambil duduk dibangku taman dekat Sani.

"Aku tidak apa apa kok, hm aku tidak melamun hanya melihat indahnya langit pagi ini."

Sani tidak akan memberitahu Zhanna perihal masalahnya kemarin dengan Xsal, Sani takut bila Zhanna juga terkena dampaknya, karena Xsal orang yang licik dan kini yang ada dipikiran Sani hanya orang tuanya.

"Hm, iya langit pagi ini sangat cerah, kamu beneran tidak ada masalah? Aku melihatmu tidak seperti biasanya," kata Zhanna.

"Aku... Rindu dengan kedua orang tuaku Zhan, aku ingin meminta maaf dan aku takut bila, beliau tidak memberiku maaf, namun sekarang aku sadar yang dulu memanglah salah Zhan."

"Mengapa kamu tidak mencoba bertemu dengan orangmu? Jangan merasa takut Sani, hadapilah apa yang harus kita jalani, bila memang orang tuamu tidak memberi maaf, mungkin beliau juga membutuhkan waktu, aku teringat ayat Al-Qur'an,
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَاِ نَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۙ 
fa inna ma'al-'usri yusroo

"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,"
(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 5)

"Terima kasih Zhan, untuk semuanya, berkat kamu aku juga berhijrah, dan aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang dulu," ucap Sani.

"Sama-sama Sani, aku senang kok bila kamu ada di sini, iya Sani, dan ingat yang sudah terjadi ya sudah, dan kita tidak perlu menyesalinya, kita perlu belajar dan memperbaiki diri lagi."

Mereka berdua saling menguatkan, saling membatu, dan saling mengingatkan, kebersamaan antara teman, saudara, sahabat membuat hati merasakan ketenangan yang ada.

"Oh ya, bagaimana kita mau menyelamatkan Ustadzahnya? Kita buat rencana? Atau bagaimana?" tanya Sani dengan Zhanna.

"Aku belum tahu ya, coba nanti aku tanyakan ke ustadz Fahri dulu, soalnya nanti kita akan kerjasama untuk menyelamatkan."

Setelah Zhanna mengucapkan perihal penyelamatan untuk Zirah, mereka kembali disibukkan dengan aktivitas.

***

"Tok...tok... Pak," ucapan Dian disela ketukan pintu, Dian sedang membutuhkan bantuan dari Xsal.

"Masuk!"

Zirah (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang