"LO ITU CEWEK MURAHAN NANA"
"Dasar,anak tidak tau di UNTUNG"
"Kamu itu beban dikeluarga saya"
"Saya MENYESAL punya anak seperti kamu, nana"
"Saya menyesal telah melahirkan anak seperti kamu"
"Lo itu ke tisu habis dipakai terus dibuang,tapi sayang gu...
Setelah ini mau ketemu Putra sama Nana atau sama pemuda baru itu🎁
Perasaan tidak bisa dipaksakan ? Bukan kata itu benar tapi kenapa banyak yang suka maksa buat atur persaan kita yang terlihat bukan untuknya .
Putra
Setelah itu Nita berhenti secara tiba-tiba dari jalannya, ia tidak sengaja melihat seorang yang bertubuh tegap, dan tau itu siapa .
"Eh, apaan jir , tiba-tiba berhenti, tanpa kasih aba-aba"ucap rose yang kejedot punggung dari sahabatnya.
"Ada, apa shi,ko lo mata nya ke lihat uang aja"kata dian yang meluhat kearah dimana ,sorot mata sahabatnya itu.
Nita tidak meperdulikan ucapan,dari kedua sahabatnya , menutur nya yang lebih diperdulikan ialah
Para pujaan hatinya dan segera nita berjalan mendekati ketiga cowo itu.
Kedua teman nya , kaget dan tak menyangka jodoh nya datang ke mall ini.
"Hai sayang" ucap Nita kepada Putra.
"Makan bareng yuk yang" Ucap Nita lagi.
"Hai beb" ucap Dian dengan nada manja.
Sedangkan Rose hanya diam dan melihat Raka,dia memang suka cowo itu tapi dia tidak mau seperti kedua temannya ini,centil.
"Ko diam aja shi yang" ucap Nita, karena sedari tadi Putra hanya diam tanpa membalas ucapannya.
"Bisa gak jangan panggil gue sayang, nama gue Putra bukan sayang" balas Putra dan tanpa memperdulikan pertanyaan cewe itu.
"Itu kan biyar semua tau kalau kamu pacarku" ucap Nita dengan PD-nya.
"Sampai kapan-pun lo gak akan pernah jadi pacar gue atau pun dipikiran gue" ucap putra dengan sorotan mata tajamnya.
"Ih Putra ko kamu gitu shi, padahal semua cowok suka sama aku" ucap Nita.
"Tapi kecuali gue, gue aja jijik lihat lo yang ke cewe gak ada harga dirinya , bicht"ucap Putra dan segera pergi dari tempat itu,Raka yang melihat itu pun ikut Putra karena dia juga males mendengarkan ucapan ulat itu,sedangkan Bagas?
"Beb kamu gak ikut mereka juga kan" ucap Dian dan merangkul tangan Bagas dengan manja.
"Lo bisa gak jangan panggil gue gitu, dan tangan lo ini nakal banget apa perlu gue dorong lo ha!" ucap Bagas dengan nada membentak ( masih ingatkan Bagas bisa marah kalau sudah kelewatan).
Dian lasung melepaskan tangannya dan gadis itu hanya cemberut.
Setelah itu Bagas juga mengikuti kedua temannya yang sudah meninggalkan nya ditempat yang ada ulat bulunya tadi.
▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬▭▬
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
