"Jangan terlalu benci kepada seseorang. Siapa tau dia jodohmu. Karena, benci dan cinta itu beda tipis."
***
.
.
.
."Banyak banget Bund kue nya?" tanya Alisia melihat Alma membuat kue kering banyak.
"Hah? Ini buat oleh-oleh, temen bunda nanti mau ke sini," jawab Alma sekenanya sambil memasukkan kue ke dalam oven.
"Oalah. Yaudah deh, Adek mau ke rumah Kak Dinda dulu ya?" izin Alisia.
Alma langsung melotot tidak suka. Pintar sekali anaknya ini, melihat orangtua sedang sibuk kok sempat-sempatnya main.
"Nggak! Udah lihat bunda repot begini kok malah main. Mbok ya bantuin bunda," omel Alma membuat Alisia memasang wajah kesal.
"Nggak usah ngeluh! Cepet masukin kue nya ke toples!" perintah Alma sebelum Alisia menjawab.
"Iya ibu negara!"
Alisia langsung cemberut namun langsung menuruti perintah bundanya. Alisia selalu nurut dengan orangtuanya, meskipun kelakuannya yang kadang minus akhlak. Alisia tidak mau dicap sebagai anak durhaka.
"Hati-hati, dek. Nanti kuenya hancur kalo cara kamu gitu," ucap Alma sambil mencotohkan yang baik.
"Iya, Bunda ku sayang." Alisia memutar bola matanya malas.
"Nah gitu dong! Telepon aja sih Dinda suruh ke sini," usul Alma membuat Alisia berbinar.
"Mantap sekali ide bunda ini. Sekalian aja gue suruh bawain kopi," ucap Alisia langsung mendial nomor Dinda.
"Serah kamu deh, Dek."
Alma langsung meninggalkan Alisia sendiri di dapur. Bisa-bisa dirinya naik darah menghadapi anaknya yang sedikit aneh begitu.
Alisia
Momzzzzzzz......Kak Dinda🐊
Gimana? Ganggu aja!Alisia
Ke rumah dong. Kesepian nih🥺Kak Dinda 🐊
Jijik gue sama emot Lo🤮
Wait ku ganti baju duluAlisia
Bangke!
Yuhuuuu ditunggu ya Momzzzzz....Eh iya, bawain gue kopi dong. Mampir dulu di indojuni kan ada.
Kak Dinda 🐊
Nyolot banget ya bocah!
Yaudah iya.
Berapa? 10? Biar mampus tuh lambung.Alisia
Gapapa sih 10 kalo mau ngebunuh gue perlahan😑Kak Dinda 🐊
Bct banget ya Bund.
Yaudah bentar.Alisia
Oke bunda. TtdjTidak ada balasan lagi dari Dinda, Alisia meneruskan pekerjaannya. Sebelum ibu negara mengomel dan berceramah ria nantinya. Sudah muak sekali dengan siraman rohani yang didapatkannya setiap pagi. Tidak mendengarnya untuk kesekian kalinya hari ini. Soalnya kenapa? Isi siraman rohani nya selalu saja sama. Selalu mengungkit dirinya yang tidak bisa bangun pagi, tidak bisa masak, bahkan bundanya selalu mengungkit sifat bar-bar nya.
"Assalamualaikum.wr.wb. Dinda in here!" teriak seorang perempuan yang tidak lain adalah Dinda.
"Waalaikumussalam.wr.wb. masuk, Din!" tariak Alma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alisia (END)
RomanceRomantis Story ‼️ NO PLAGIAT❌ HARGAI PENULIS❤️ Alisia sangat anti atau tidak pernah membicarakan tentang cowok. Bahkan teman-teman sebayanya sampai mengklaim dirinya sebagai wanita yang tidak doyan laki-laki. Jika ditanya mengenai kapan punya pacar...