Happy Reading 💚
•••
°°°Akhir pekan di pagi hari, Fathan mengajak Alisia beserta Alzam ke taman bermain taman kota. Sudah lama sekali Alzam tidak ke taman bermain. Terakhir disaat Alzam bertemu dengan Alisia beberapa bulan lalu. Tentu saja Alzam sangat antusias sewaktu Fathan memberitahu nya tadi malam.
"Beneran mau ke taman!" tanya Alzam dengan mata berbinar. Fathan mengangguk dan langsung Alzam memeluknya erat. Alisia yang melihatnya juga ikut tertawa. Jarang sekali bapak dan anak ini mau berpelukan macam Teletubbies.
"Besok sekalian car free day ya?" Alisia semenjak menikah jarang sekali ke car free day kesibukannya sebagai istri, ibu serta mahasiswi tingkat akhir membuatnya tidak mempunyai waktu untuk hal itu.
"Siap."
**
Sesampainya di area taman atau tengah kota, Alzam sangat antusias sekali. Tentu saja Alzam tidak lepas dari gandengan Alisia maupun Fathan. Jika dilepaskan, Alzam akan hilang atau ke sana kemari. Anak itu memang sedang aktif-aktifnya."Alzam haus," ucap Alzam sambil mengusap dahinya yang penuh keringat. Padahal hanya berjalan kaki, tidak berlari. Mungkin memang cuaca lagi panas.
"Yaudah, Papa beli minum dulu. Kamu di sini sama Mama. Di sini aja, jangan kemana-mana," titah Fathan kepada keduanya. Alisia dan Alzam hanya mengangguk patuh, seperti sama ayah mereka.
Sembari menunggu Fathan, Alisia mengajak Alzam bermain ayunan. Awalnya Alzam takut, namun lama-kelamaan Dia senang bahkan tidak mau berhenti.
Di lain tempat, Fathan selesai membeli minuman di minimarket seberang. Fathan keluar sambil menenteng satu kresek berisi minuman dan Snack kesukaan Alzam.
"Maaf tidak sengaja!" ringis wanita yang menabrak Fathan.
Fathan mengambil ponselnya yang terjatuh, "Maaf, saya juga nggak lihat-lihat." Fathan mengelap ponselnya yang sedikit kotor terkena debu.
"Loh! Bang Fathan?" Fathan langsung mendongak. Dilihatnya dengan tatapan bingung dengan otak yang berusaha mengingat-ingat siapa wanita di depannya ini.
"Aku Ellenara, Bang. Temannya sepupu Abang, Irsyad," sambung Ellen, Ellenara adalah teman dari Irsyad, sepupu Fathan dari Papanya. Fathan masih berusaha mengingat-ingat, Dia merasa tidak asing. Namun, masih belum ngeh kalau mereka pernah bertemu.
"Oalah, kamu Ellen yang waktu itu ketemu di rumah Irsyad, kan?" Ellen mengangguk semangat dan wajah berbinar.
"Abang apa kabar?"
"Alhamdulillah, kamu?"
"Baik, Bang. Habis beli apa?" tanya Ellen melihat kantong kresek yang ditangan Fathan.
"Oh ini. Minuman. Oh iya, saya permisi dulu," pamit Fathan berlalu dari hadapan Ellen.
Ellen menatap kepergian Fathan dengan tatapan yang sulit diartikan. Seperti tatapan kagum dan tatapan penuh kerinduan. Seperti rindu dengan seseorang yang sudah lama tidak bertemu.
Alisia memicing ke arah suaminya yang sedang mengobrol dengan seseorang di depan minimarket. Alisia terus memperhatikan gerak-gerik mereka yang sepertinya sudah saling mengenal lama. Alisia sudah overthinking dan tidak bisa berpikir jernih. Saat melihat Fathan yang berjalan ke arahnya, Alisia langsung mengalihkan pandangannya ke arah Alzam. Ia berpura-pura tidak melihat apa-apa.
"Ini minumnya." Fathan memberikan satu botol air mineral kepada Alisia. Dengan cekatan Alisia mengambilnya, dan membuka. Memberikan kepada Alzam yang sudah sangat kehausan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alisia (END)
RomanceRomantis Story ‼️ NO PLAGIAT❌ HARGAI PENULIS❤️ Alisia sangat anti atau tidak pernah membicarakan tentang cowok. Bahkan teman-teman sebayanya sampai mengklaim dirinya sebagai wanita yang tidak doyan laki-laki. Jika ditanya mengenai kapan punya pacar...