Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤
Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artkaHappy Reading 🤗❤️
Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit lalu. Dan sekarang Ayara sedang berjalan menuju kantin bersama Zoya dan Deeva. Sesekali Deeva menjelaskan setiap sudut sekolah ini.
"Jadi gitu, pahamkan Ra?," tanya Deeva setelah menjelaskan panjang lebar.
"Nggak, gue cuma ngangguk-ngangguk doang" Jawab Ayara dengan tatapan polosnya.
"Sialan lo, mulut gue pegel ngejelasin semuanya kampret!," umpat Deeva karena merasa kesal dengan Ayara.
Zoya hanya tertawa geli melihat tingkah Ayara.
Ayara mendengus "Makanya ngejelasinnya itu sambil keliling sekolah, jadi gue tau mana tempat yang lo maksud" tutur Ayara dengan tampang tak berdosanya.
"Sialan, udah cari meja sana, biar gue sama Zoya yang pesen makanan" suruh Deeva.
"Meja dikelas?!! lo nyuruh gue?! lo kira dari kelas ke kantin nggak jauh apa, tega bener lo. Mana berat lagi, ja-"
"Berisik lo dugong!! sok polos lo anjir. Gue nyuruh lo cari meja dikantin buat kita dudukin anjir. Gue kira lo pendiem tapi nyatanya kayak ayam berkokok. Sialan, Berisik banget!," Omel Deeva memotong ocehan Ayara yang membuat telinganya panas.
"Ohh, makanya jelasin yang bener dong," balas Ayara dengan santainya.
Lihat, lihat!!! Bahkan Ayara dengan santainya bilang begitu, tengil juga ternyata. Pengen banget rasanya Deeva lempar ke Segitiga Bermuda. Mukanya doang yang kalem, aslinya kayak kucing lagi berantem.
"Anjir, cepet lo ah. Nyebelin banget sih!!"
"Aya, Aya, ikutan kesel juga gue lama-lama" celetuk Zoya seraya tertawa geli.
"Iya-iya, sensian lo"
"Lama-lama gue jual ya lo!!"
Dan sekarang Ayara sudah mendapatkan meja yang belum diduduki murid lainnya, dengan segera ia menuju ke meja itu.
"ZOYA SINII WOY," Teriak Ayara saat melihat Deeva dan Zoya mencari keberadaannya.
Ayara seakan sadar, sekarang ia menjadi pusat perhatian karena kelakuannya. Ayara hanya bisa menunduk malu.
"Berisik woy, nggak malu apa lo?" tanya Zoya saat mereka sudah sampai di meja.
"Lumayanlah," Jawab Ayara.
"Dasar, makanya jangan teriak, malukan lo," Celetuk Deeva.
"Iya-Iya maaf," ujar Ayara pelan.
"Yaudah woy, ngapa jadi sedih gini. Makan ayo, capek gue ngomong mulu," Ucap Deeva.
Saat mereka sedang menikmati makanan tiba-tiba ada suara pekikan yang mengganggu acara makan mereka.
"Itu ada apaan sih? ganggu banget tau nggak," kesal Ayara karena pekikan yang mengganggu kekhusyukannya saat makan.
'Huaa Bang Repannnn'
'Yaampun jodoh guee'
'Ganteng bangett woyy'
'Arkann i lop youu'
'Adrian masyaAllah'
'Huhuu kesayangan gue'
'Tezza woy tezzaa''
'Arkan punya gue titik'
'Eitss bagi duaa'
'yaa nggak bisa gitulah'
'Huaaaaa'
Deeva dan Zoya hanya menatap kagum kepada beberapa cowo yang diteriaki itu.
"itu siapa sih?,"tanya Ayara.
"Masa lo nggak tau?" bukannya menjawab Deeva malah bertanya kembali.
"Yaiyalah Aya nggak tau, dia kan baru pindah ke sini oon," cecar Zoya rada kesal dengan Deeva.
"Oh iya lupa gue" Deeva menyengir karena kebodohannya.
"Yang gue bilang kemarin itu loh, empat cogan itu. Tuh liat yang jalan paling depan itu yang mukanya datar dia Arkana Byantara Ravindra. Cuek tapi paling hobi bully orang. anehnya banyak yang suka." jelas Deeva.
"Yang disamping kiri Arkan itu Adrian Daffa Areskandra, kurang hapal gue sifat-sifatnya. Yang sebelah kanan Arkan itu Altezza Daffa Areskandra kembarannya Adrian. Irit ngomong, sekalinya ngomong ngejleb ke hati," lanjut Zoya menjelaskan.
"Yang terakhir tuh, disampingnya Tezza. Revano Januartha Calief. Rada kurang waras, dia sih yang paling berisik diantara mereka." lanjut Deeva kembali.
"Ohh," ucap Ayara sambil memakan makanannya.
"Heh, cuma gitu respon lo? gue sama Deeva udah jelasin panjang lebar. Lo... lo cuma gituu?," cecar Zoya menatap tak percaya ke arah Ayara.
"Ya terus respon gue harus gimana? harus meluk lo pada?, tepuk tangan gitu?," ujar ayara mengerjap polos.
"Y-ya nggak gitu juga, tau ah pusing gue"
"Yaudah, lagian juga kan yang penting gue respon" ucap Ayara dengan senyum manisnya yang membuat Deeva dan Zoya mau membuangnya ke lautan.
*****
Disisi lain beberapa cogan itu berjalan menuju meja yang biasa mereka tempati.
"Berasa jadi artis gue" ucap Revan seraya menyisir kebelakang rambutnya yang membuat para kaum hawa berteriak.
"Iyaa, artis kolong jembatan," celetuk Tezza.
"Lemes amat tu mulut bang."
"Mau pesen apa lo pada?" tanya Adrian.
"Es teh sama bakso," jawab Altezza
"Samain aja semuanya," celetuk Arkan setelah beberapa saat tidak mengeluarkan suara.
"Yaudah, gue yang pesenin," ucap Adrian sambil menarik tangan Revan.
"Eh, eh, apaan nih narik-narik tangan gue."
"cepet aja elah, bantuin gue bawain makanannya."
"iya-iya."
••Ayara••
Haii
Lanjut?
Maaf banget yaa aku publish dari awal🥺.
Next?
Yok bisa yok, 1K komen 😘🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
AYARA
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Cerita ini terdapat adegan kekerasan, kata-kata kasar yang sewajarnya. Belum sempat revisi, jadi maaf jika kalian tidak nyaman saat membaca. ________________________ Tentang Ayara Nevalda, si gadis penyakitan yang mampu menda...