• 45 •

17.6K 1.4K 146
                                    

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!!

Hari senin, hari yang sedikit menyebalkan bagi sebagian siswa. Upacara bendera, dan mendengarkan arahan dari pembina upacara yang lebih terdengar seperti sebuah omelan.

Para siswa menatap jengah pembina upacara yang kini masih memberikan arahan, begitu juga dengan Ayara. Beruntung ia sudah sarapan pagi tadi, kalau tidak mungkin ia sudah terjatuh dengan gaya cantik menuju alam bawah sadarnya.

Matanya mengedar, mencari keberadaan pria yang memenuhi pikirannya. Ia menemukan pria itu tengah berdiri tegap, raut wajahnya terlihat serius mendengarkan arahan. Ayara jadi terkekeh geli di buatnya.

Mantan gue ganteng banget anjrot, batinnya histeris.

Ia sudah bisa sedikit demi sedikit untuk memaafkan Lelaki itu.

Gue juga pengen balikan, tapi gue mau liat dulu seberapa besar penjuangan dia. Anjay, batinnya terkikik geli.

Pipi gadis itu terasa sedikit panas, ia menundukkan wajahnya agar dapat tersenyum dengan bebas.

Upacara selesai membuat gadis itu menghembuskan napas lega, ia berjalan menuju kelas bersama Deeva dan Zoya. Mereka terus saja berbicara bahkan tertawa terbahak-bahak. Tidak peduli akan pandangan siswa lain terhadap mereka.

"Hari ini jamkos woy," beritahu Fano yang menjabat sebagai ketua kelas.

Informasi yang Ayara terima dari Fano, membuat gadis itu sedikit merasa senang. Setidaknya otak kesayangannya tidak perlu berpikir keras hari ini.

"Alhamdulillah, kapan lagi ye kan," celetuk Deeva dengan wajah sumringah.

"Yaudah, kantin aja yuk. Bosan pasti kalo cuma di kelas," ajak Zoya menarik tangan Ayara dan Deeva menuju kantin.

"Sabar monyet," umpat Ayara yang terkejut karena di tarik tiba-tiba.

"Gue haus dongo."

Mereka duduk di salah satu meja kantin saat sudah membeli minuman masingmasing. "Lega banget tenggorokan gue," tutur Zoya mengusap pelan lehernya.

"Apa lagi susu kotak rasa Vanilla kesukaan gue," sahut Ayara sedikit meregangkan tubuhnya.

Kantin yang tadinya sepi mendadak riuh, hal itu membuat ketiga gadis itu mengerutkan kening mereka. Banyak siswa yang berlari ke lapangan, membuat mereka bertiga sedikit penasaran.

"Ada apaan dah, kok rame bener?" tanya Deeva heran.

"Nggak tau gue, tanyain coba sama siapa gitu," saran Ayara.

Deeva menganggukkan kepalanya, lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Matanya menangkap sosok gadis yang sedikit asing baginya. "Eh lo!!" panggil Deeva membuat gadis itu terkejut.

Gadis itu menolehkan pandangannya, menatap Deeva. "Saya?"

Deeva mengangguk, "Iya, ke sini bentar."

Gadis itu berjalan mendekati mereka bertiga, "Kenapa ya kak?"

"Lo kelas sepuluh ya?"

"Iya kak," jawab gadis itu sedikit takut.

"Itu ada apaan ya? kok rame banget?"

Gadis itu menghela napas lega, ia pikir kakak kelasnya ini akan berbuat macam-macam kepadanya. "Pemilik sekolah datang kak."

AYARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang