• 37 •

20.3K 1.7K 183
                                    

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!!

"Ayaaaaa lo dari mana aja goblok!" teriak Deeva saat Ayara dan Fano memasuki kelas setelah bolos 2 jam pelajaran.

Ayara berusaha untuk tersenyum manis "Nggak papa, cuma nenangin diri doang."

"Lama banget anjir, nenangin diri atau percobaan bunuh diri?"

Ayara memutar bola matanya malas, ia menoyor kepala Deeva pelan.

"Ya kali gue mau bunuh diri cuma gara-gara gituan, nggak elit banget."

"Iyaa dah," sahut Zoya pelan.

"Bener-bener tuh mereka, mau gue injak. Nggak ada otak, sahabat gue di jadiin mainan."

Ayara mengembuskan napas panjang "Biarin aja udah, ntar juga dapat karma."

"Makasih yaa Fan," ucap Ayara tersenyum manis menatap Fano yang sedari tadi di sampingnya.

"Iyaa, gue ke kursi gue yaa," pamit Fano mengacak pelan rambut Ayara.

Ayara mengacungkan jempolnya ke atas. "Ok"

"Lo santai-santai aja, gue berdua ama Zoya mati-matian nyari lo," tutur Deeva menggembungkan pipinya.

"Mati-matian? tapi kok sekarang lo berdua kagak mati?"

Zoya tersenyum manis sekali. "Mau gue bunuh nggak?"

Ayara terkekeh "Bercandaaa, sini peluk dulu."

"Males."

"Yaudah deh."

Ayara merangkul Deeva dan Zoya lalu sedikit mencekik mereka.

"Anjing, goblok. Kagak bisa napas heh."

"Asu."

Ayara menatap mereka berdua bergantian. "Mampus," ejeknya terkekeh pelan.

••Ayara••

Plak

Kepala Ayara tertoleh ke samping saat pipinya di tampar.

"Dari mana kamu hah!! sepuluh hari nggak pulang!! ngejalang kamu iyaa?!!!"

Ayara menggelengkan kepalanya "Nggak Bun," jawabnya dengan suara tercekat.

"Jadi kemanaaa!!! dasar nggak tau diri!! taunya bikin malu ajaa!!"

Tangan Resty tergerak untuk menjambak rambut Ayara, hal itu membuat Ayara mendongak. Ayara meringis, merasakan perih yang luar biasa di kepalanya.

"Sa-sakit."

"Kamu tauu? gara-gara kamu saya maluu!!"

Ayara hanya diam dengan air mata yang mulai mengucur deras dari matanya.

"Bundaa!!"

Resty menolehkan pandangannya ke arah Lingga yang baru saja memanggilnya dengan nada keras.

"Lepas," ucap Lingga berusaha melepaskan tangan Resty dari Ayara yang masih saja menjambak rambut gadis itu.

"Kamu bela diaa?"

"Iyaa aku bela Ayaa!! karena Aya nggak salah."

Plakk

Lingga merasakan perih di pipinya. Bundanya baru saja menamparnya.

AYARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang