• 46 •

17.3K 1.4K 97
                                    

Haiii, Ayara up nih.

Ada yang nunggu?

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!

Setelah berita tentang kembalinya putri dari keluarga Reskandra yang berwujudkan seorang Ayara Nevalda, yang berhasil menggemparkan sekolah. Hari ini sekolah kembali di hebohkan dengan kedatangan siswa baru.

Ayara yang sedang berjalan di lorong sekolah merasa sedikit heran, ada saja berita yang berhasil menggemparkan sekolah. Ia menggelengkan kepalanya pelan, lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Ayara mendudukkan dirinya di bangku dan langsung mengeluarkan ponselnya, untuk apa? untuk melakukan panggilan telepon bersama mantannya itu.

Ayara tersenyum-senyum sendiri saat mendengar suara Arkan yang terdengar begitu merdu di telinganya. Ia masih sendiri di kelas ini, jadi ia bebas untuk tersenyum-senyum seperti itu.

Suara decitan pintu membuat pandanganya teralihkan. Seorang cowok memasuki kelas dengan gaya yang terlihat sedikit mengagumkan di mata Ayara. Wajahnya sedikit asing, tetapi ia merasa seperti pernah melihat lelaki ini.

"Permisi, ini kelas 11 IPA 3, kan?" tanya cowok itu saat sudah berdiri di depan meja Ayara.

Ayara yang sudah melanjutkan panggilan teleponnya sedikit tersentak, matanya menatap wajah cowok itu. "Ah iya, ini kelasnya," jawabnya lalu kembali melanjutkan obrolannya dengan Arkan.

"Oke makasih."

Ayara mengangguk saja, membiarkan lelaki itu kembali ke kursi yang mungkin akan menjadi tempat duduknya. Cowok yang berada di balik telepon itu terus saja menanyakan siapa yang berbicara dengan Ayara. Suara yang terdengar asing di telinganya membuat cowok itu takut kalau Ayara akan menyukai lelaki asing itu.

"Di bilangin bukan siapa-siapa juga, cemburu?" tanya Ayara kepada lelaki yang berada di balik telepon itu.

"Iya, ta-" ucapan Ayara terhenti saat ponselnya tidak mengeluarkan suara Arkan lagi. Sesaat setelah ia mengetahui kalau sambungan itu terputus, suara pintu yang di dobrak cukup kuat membuat Ayara mengelus dadanya pelan. Ayara melihat ke arah pintu itu, menampilkan Arkan yang sepertinya kelelahan berlari.

Ayara terkekeh geli melihat mata cowok itu yang menajam saat ada orang asing di kelas ini. Cowok itu menghampiri Ayara lalu memeluk cewek itu posesif. "Kenapa nih peluk-peluk?" tanya Ayara menggoda.

"Kok bisa cuma berdua aja sih di kelas?" Bukannya menjawab, Arkan malah bertanya dengan nada kesal.

"Ya, mana aku tau, anak kelas aja nih yang telat datengnya."

"Aku takut kamu kepincut sama dia," adu Arkan dengan nada manja, tak menghiraukan kehadiran cowok yang tidak ia kenali itu.

Ayara melepaskan pelukannya. "Tapi kalo di liat-liat dia ganteng juga ya."

Arkan menatap Ayara sinis. "Gantengan juga aku."

Ayars terkekeh kecil, tangannya terulur untuk mengacak rambut cowok itu. "Tingkahnya kayak pacar aku aja, padahal kita nggak ada hubungan lagi loh."

Kalimat itu menusuk hati Arkan, ia menghela napas panjang. "Lagian kamu di ajak balikan nggak mau."

"Ya, aku mau liat du-"

AYARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang