• 20 •

22.9K 1.7K 81
                                    

Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤

Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artka

Happy Reading!!!


Pagi ini Ayara berjalan santai di koridor sekolah yang terbilang cukup sepi. Berjalan pelan menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya dengan lembut.

Pintu kelas itu terbuka disusul Ayara yang memasuki kelas itu dengan seuntai senyum di bibirnya. Mendudukkan diri di kursinya dan memandang papan tulis yang penuh coretan, Sepertinya ia harus membersihkannya.

Ayara mulai membersihkannya dengan telaten hingga akhirnya papan tulis itu bersih dari coretan rumus-rumus fisika yang membuat otak serasa ingin pecah.

Dilanjutkan dengan menyapu kelas itu, walaupun tidak terlalu kotor tidak masalahkan membersihkan kelasnya sendiri?. Disela-sela menyapunya ia di kagetkan dengan suara gebrakan pintu, Ayara memejamkan matanya untuk menenangkan rasa terkejutnya.

"Ay, lo nggak papa kan?," tanya Dinda memutarbalikkan tubuh Ayara.

"Nggak papa gue," jawab Ayara.

"Maaf banget nggak bisa jenguk lo, nggak papakan?," tanya Dinda lagi.

"Nggak papa."

"Lo nyapu? nggak usah deh lo kan baru sembuh."

"Nggak papa."

"Etdah jawabannya nggak papa mulu anjir," rengek Dinda dengan bibir yang dimajukan beberapa senti.

Plak.

Ayara melanjutkan acara menyapunya setelah memukul bibir Dinda lumayan kuat.

"Sakit woyy."

Ayara membalikkan tubuhnya menghadap Dinda. Dengan menjadikan sapu sebagai penopang berat tubuhnya, ia memicingkan matanya menatap Dinda.

"Mampus, Siapa suruh genit tuh bibir. Gue normal ya," ujar Ayara dengan raut wajah mengejek.

"AYAAA, LO MAHH GITUUU," Teriak Dinda kesal.

Beberapa teman kelas mereka yang kebetulan baru saja sampai, kebingungan kenapa Dinda berteriak pagi-pagi seperti ini.

"Napa lo din?," tanya Fano penasaran.

Dinda tak menjawab, hanya diam menekuk wajahnya.

"Tadi bibirnya gue gampar gara-gara dia monyongin bibirnya, dia kira gue belok kali ye," Jelas Ayara tanpa beban.

"Hih bangke, lo belok din?," tanya Gavin dengan muka terkejut.

"Nggak woy elahh."

"Bener nih?."

"Iya bangkee!!."

.

.

.

"Huyy, kantin yok," ajak Ayara saat bel istirahat terdengar di telinganya.

AYARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang