Aku publishnya bertahap yaa!! YANG UDAH BACA SEBELUMNYA, JANGAN SPOILER!!!😤
Yang baca cerita ini wajib follow ig:
@wattpadjuuu_
@julia.artkaHappy Reading!!
Terhitung sudah dua minggu sejak kepulangannya dari rumah sakit. Kini Ayara sedang duduk manis di ruang tengah dengan sepiring roti. Kaki yang bersila di atas sofa dan tangan yang sibuk mengotak-atik remot TV.
"Mana sih, nggak ada siaran yang bangus apa?" tanya-nya kesal. Bergumam tak jelas dengan mulut yang masih penuh dengan roti.
Cewek yang memakai baju putih itu menggerakkan giginya geram saat belum menemukan acara TV yang pas. "Kesel gue!! Mau gue santet, lo?!!"
Sedetik kemudian wajah yang tadinya terlihat kesal sekarang berubah menjadi riang, dengan senyum manis di bibirnya. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan hingga berhadapan dengan televisi itu.
Ia membungkukkan tubuhnya, memeluk dan mencium televisi itu berkali-kali. Tangannya terulur untuk menepuk pelan televisi itu.
"Nah, gitu dong. Kan jadi sayang." Ayara terkekeh pelan, menatap televisi yang sekarang sedang menayangkan acara TV yang sesuai dengan selera-nya.
"Pinter banget anak mami."
Ia kembali mendudukkan dirinya di sofa, menikmati acara TV sesekali menyuapkan roti ke mulutnya.
"Setan!" umpatnya kesal sesaat setelah TV itu tiba-tiba mati.
"Papaaaa!!"
Marvel sedang tidak ke kantor hari ini berlari dengan cepat menuju ke arah suara. Wajahnya terlihat menahan kekesalan.
"Apa sayang?" tanya-nya dengan nada kesal. Padahal ia sedang berduaan bersama istrinya tadi, mengganggu saja.
"Itu TV-nya kenapa? kok tiba-tiba mati?"
Marvel memutar bola matanya malas, kenapa harus dia yang di panggil?
"Mana papa tau."
Ayara mengerutkan keningnya. "Kok, muka papa kayak kesel?"
"Nggak, mana ada kesel."
"Tuh, nadanya aja kayak kesel!!"
Cewek itu tersenyum geli. "Ooh, papa lagi berduaan sama mama, yaaa?"
Marvel mendelik tajam. "Sok tau kamu."
Ayara menyenggol lengan Marvel pelan. "Jujur aja sih, Aya ganggu yaa?"
"Pake nanya lagi!!"
Ayara terkekeh pelan, menarik Marvel ke kamar pria paruh baya itu. Ia membuka pintu itu, lalu masuk bersama Marvel. Bisa di lihat Christy sedang menonton televisi sekarang, wajahnya juga terlihat masam.
"Tuh, Ma. Papanya, Aya balikin," ujar Ayara mendorong Marvel ke arah Christy yang sedang duduk di kasur.
"Aya keluar dulu, yaa."
Ayara berjalan keluar dari kamar itu, menutup pintunya. Ia menunggu beberapa saat di sana.
"AWAS KALO MAMA HAMIDUN LAGI!! AYA NGGAK MAU PUNYAA ADEKK!!"
Ia segera berlari dengan cepat dari depan kamar orang tuanya dengan raut wajah puas. Pasti mamanya malu sekarang.
"AYAAA!! Makasii sarannya sayang, papa otw buat adekk!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AYARA
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Cerita ini terdapat adegan kekerasan, kata-kata kasar yang sewajarnya. Belum sempat revisi, jadi maaf jika kalian tidak nyaman saat membaca. ________________________ Tentang Ayara Nevalda, si gadis penyakitan yang mampu menda...