• 60 •

15K 1.1K 122
                                    

Haii, up lagi nih.

Heran, tangan aku nggak tahan kalo nggak up sehari 😭🤙.

Padahal maunya up seminggu 2x, tapi tangan ku tidak mendukung. Parah banget 😭🔫.

Happy Reading!!!

"Temenin aku beli es krim, yuk," ajak Ayara pada Arkan yang berada dibalik telepon.

"Kamu mau makan es krim? Di rumah kamu hujan loh. Kedengeran tuh suaranya."

"Ayo, ih. Stok es krim di rumah udah habis. Aku nggak tau mau makan apa lagi."

"Yaudah, sebentar ya. Aku siap-siap dulu, nanti aku jemput. Kamu siap-siap, ya."

Ayara tersenyum senang. "Makasih sayang. Aku tutup ya."

"Iya."

Panggilan itu ia matikan. Ia berlari menuju kamar mandi, ia akan mandi sebentar sebelum pergi.

Cukup dua puluh menit, kini Ayara sudah siap. Hoodie berwarna putih yang sedikit kebesaran, rok berwarna coklat, dan sepatu sneakers yang senada dengan hoodie-nya.

Ia memandang pantulan dirinya di cermin. "Perfect," gumamnya pelan.

Suara motor yang sangat ia kenali, membuat senyum manisnya terbit begitu saja. Ia berlari keluar kamar dengan cepat. Rupanya Arkan sudah berada di ruang tengah. Cepat sekali ia berjalan.

"Hai," sapa Ayara melambaikan tangannya.

"Hai sayang. Udah siap? Udah izin sama Mama kamu belum?"

"Belum, sebentar ya. Aku izin dulu. Kamu duduk aja dulu."

Ayara berlari menuju kamar Orang tuanya. Mengetuk pintu itu pelan. "Mama."

Pintu itu terbuka, menampilkan wajah hangat Christy. "Kenapa sayang. Kok cantik banget, mau kemana nih?"

"Aya mau pergi sama Arkan. Boleh, ya?"

Christy tersenyum manis, tangannya terulur mengusap pipi Ayara. "Yaudah, boleh. Hati-hati, ya."

"Siap, mama. Aku pergi dulu," pamitnya, mengecup pipi Christy.

"Udah, yuk." Ayara mengenggam tangan Arkan, mengajak cowok itu keluar dari rumah.

"Hujannya udah reda, hawanya seger banget," tutur Ayara menghirup udara sebanyak mungkin.

"Iyaa, yaudah yuk."

Ayara menikmati angin yang menerpa wajahnya, ia memandang sekeliling. Jalan tampak begitu ramai, walaupun cuaca sedikit tidak mendukung.

"Beli es krimnya di mana, Ay?"

"Nggak tau, terserah kamu aja deh."

Arkan mengangguk, lalu membawa motornya ke supermarket terdekat.

Mereka turun dari motor dan memasuki supermarket itu saat sudah sampai. Ayara mengambil beberapa es krim, untuk persediaan di rumah.

"Udah?" tanya Arkan.

Cewek itu mengangguk. "Udah tinggal ke kasir aja."

Setelah membayar, sepasang remaja itu duduk di kursi depan supermarket dulu. Menghabiskan es krim, baru lanjut jalan.

Mereka melanjutkan perjalanan entah menuju ke mana. Hanya jalan-jalan tanpa singgah kemana pun. Menikmati angin.

"Seneng banget," celetuk Ayara memeluk Arkan erat dari belakang.

AYARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang