Beberapa hari lagi akan menjelang tahun baru. Dan pagi ini yang masih libur semesteran pada molor. Ya mau ngapain juga kan? Ngga sekolah. Paling kalau bangun,mandi,makan,main game. Udah kalau gabut pun pasti bakal scroll sosmed sambil rebahan.
Berbeda di rumah pak RT. Jee dan Jane dari tadi merasa gelay dengan kehadiran seorang lelaki jakung entah dari mana.
"Ini itu adiknya Jisoo. Namanya Joby mulai sekarang dia tinggal disini," ujar June menepuk bahu Joby bersemangat.
Kalau Jina dan Jena mah udah kenal. Kan dia dulunya tinggal sedaerag pastinya.
"Lah? Kagak punya rumah apa?" tanya Jane nyengir mengangkat satu alisnya.
"Bukan begitu. Dia disini mau kuliah," sanggah June
"Di sono kagak ada Universitas kali ya? Sosoan kesini. Paling ntar jadi beban," bisik Jane ke Jee yang sedari tadi memperhatikan tubuh tinggi Joby.
"Tau dah," Jee
Kini kedua perempuan berambut pendek pergi menuju tempat para teman- teman cowoknya. Ya siapa lagi kalau bukan Jeno dan Jee ke rumah Haechan. Tapi baru aja Jee menutup gerbang rumah. Dipanggil sama Jisoo.
"Astaga gue udah sabar banget ini. Tu mak lampir mau ngapain?" Jane gregetan hampir aja mau nampar Jisoo.
"Kalian berdua ajak Joby jalan-jalan ya. Sekalian biar kenal,"
"Dua anaknya kek ga berguna bat ya," bisik Jane ke telinga Jee yang dekat disebelahnya.
"Ya kan buat guna-guna," balas Jee berbisik.
"Hm yodah buruan sini!" Jane ngomongnya kek ga bisa biasa aja.
Dan berlanjutlah mereka jalan bertiga. Ngga si, Jane sama Jee duluan dan Joby ketinggalan 1 meter dari mereka berdua.
"Kesel gue dari tadi diliatin dia mulu. Suka ama gue pa gimana si?" -Jane
"Tau tuh. Iya kali,"-Jee
"Kalian mau kemana?" tanya Joby
"Ke kuburan! Ya main lah njir! Goblok bat jadi orang. Heran gue,"
Sampai di depan rumah Jeno, Jane main ngacir aja. Dan Joby agaknya jadi beban buat Jee. Mana dari tadi curi pandang mulu lagi.
Lupa, Joby jalannya di sebelah Jee. Dan dia kaya mau gandeng Jee gitu. Untung Jee tau dan pura pura garuk kepala. Jadilah ga bisa.
"Chan, pergi kuy. Ke alun-alun gitu. Kapan lagi si gue naik vespa baru dari bapak tercintanya Haechan," sindir Jee ngedipin sebelah matanya. Oke lo kaya 론테.
"Lah sebelah lo siapa? Baru lihat gue,"
"Ini? Oh siapa? Saudaranya si Jena sama Jina. Namanya Joby, kek tiang ya,"
"Tapi tiangan gue kali!" Sungchan dari rumah sebelah lagi main sama Junkyu. Teriak teriak ga jelas. Tapi emang iya. Semenjak ada Sungchan kasta tertinggi Johnny jadi turun.
"Ayo lah Chan. Lo ga mau? Gue bilangin emak gue nih!" Pelotot Jee ke Haechan.
Oh iya semenjak itu Haechan dikasih pesan sama Joy. Buat jagain Jee. Karena mereka berdua nempel mulu kaya perangko. Sama halnya dengan Jane. Jeno dititipkan pesan biar sabar kalau Jane lagi ngebacot atau malam jumat. Biasanya kumat jadi gila.
"Gausah ngancem elah. Iya gue ambil motor sama helm dulu," selepas Haechan pergi. Jee mengedarkan pandangan ke rumah lain.
Ada yang lagi jemur baju, nyapu,main. Ya kaya biasanya. Cuma bedanya ini cowok semua. Rumah yang udah lama ditinggal akhirnya hidup lagi. Walaupun Jee yakin ada yang ngga beres.

KAMU SEDANG MEMBACA
NCTTREASURE (revisi)
FanfictionProblematika kehidupan remaja yang tiada habisnya Friendship is still friendship