"Buset, emaknya aja cakep" gumam Kun masi lihatin Jisoo
"Heh! Gue tabok lu bang!" Hendery udah angkat tangannya
"Enggak enggak!"
"Bentar ya itu lagi disiapin. Tunggu sebentar. Jee,Jane diajak ngobrol dulu," ucap Jisoo
"Ya Allah bu, 35 orang suruh ngobrol satu satu gitu? Muluku ini cuma ada satu bu!" ujar Jane
"Maaf ya ini anak emang bandel. Pada duduk dulu ibu tinggal ke dapur ya," Jisoo masuk ke rumah dan nyuruh Jena&Jina cepet cepet.
35 orang iya iya aja.
Jihoon masi lihatin Jane sambil mikirin sesuatu. Ya sesuatu pokoknya dah.
"Apa lo liat liat? Mau gue santet?" ucap Jane mlototin Jihoon.
"Galak bener,"
"Kenapa pada diem?" tanya Jee
"Trus suruh boker?" sahut Renjun
"Heh! Gue sumpel mulut lo pake tai kambing ye! Adek gue nanya baik baik juga!" bela Jane dan pasang tampang kesel
"Galak banget si. Padahal adiknya dari tadi diem aja," ujar Yedam
"Yeee biarin dong! Mulut gue ngape ngurus? Ini juga rumah bapak gue bukan lo!" bentak Jane
"Udah mbak udah sabar sabar. Temen temen saya emang gaada otak. Apalagi si Renjun itu!" ujar Chenle menenangkan Jane
"Iya mas saya juga mau sabar ini,"
"Gue ga kebagian dialog ya?" tanya Jee
"Tidak lihatkah saya disini diem aja?" Jawab Junghwan
"Tapi kan baru aja ngomong jadi kebagian dialog?"
"Iya juga ya"
"Nah iya"
"Malah bahas apaan si?" geram Xiaojun.
"Jeee sini bantuin ibu bawa!" teriak Jisoo dari dalam
"Kenapa kagak lo aja si Jane?" tanya Jee liatin muka Jane
"Iya tuh harusnya ini bocah yang disuruh bukan dia," balas Renjun
"Tadi dirumah ngejek gara gara namanya beda sendiri. Sekarang bela belain saae si kambing!" timpal Jeongwoo
Jee,Jena,Jina,Jisoo,dan June keluar dari rumah bawa beberapa jagung tambahan. Yang lainnya bawa makanan ringan dan minuman.
"Kok bisa ya rame kaya gini?" tanya Jina
"Namanya juga rombongan qosidah. Ya kudu banyak!" ujar Jane nyengir kuda
"Yang itu ganteng ya?" ucap Jena nunjuk Haechan.
"Namanya juga cowok. Kalau Jelek lu!" ucap Jee kesel.
"Ehm," Jane ngedehem lihatin adiknya yang mukanya merah.
"Apa si Jane sotau kau!" omel Jee berdiri mendekati Jisoo yang sibuk kipasin jagung bakar sama Junghwan,Jeno,dan Hendery.
"Nah ini anak ibuk yang terakhir namanya Jee," ucap Jisoo . Jee nyengir kuda. Emang iya kah?
"Kalau yang ngegas mulu siapa?" tanya Junghwan ga disaring dulu.
"Heh! Ada emaknya!" Jeno nabok pantat Junghwan
"Sakit bang, kan cuma nanya!" Junghwan megangin pantatnya kesakitan
"Ngga papa. Dia emang tukang ngegas. Apalagi Jina itu huh! Congornya kadang pen tak tapuk pake sandal!" Jisoo ngomong kaya gibahin anak tetangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCTTREASURE (revisi)
FanfictionProblematika kehidupan remaja yang tiada habisnya Friendship is still friendship