28*

222 26 1
                                    

Gue bosen di Gosting mulu sama doi:(

****

"Loh dari mana lo ber-4 baru balik?" Taeil dari depan rumahnya teriak ketika ada yang lewat. Lebih tepatnya Jee, Jeno, Asahi, dan Taeyong. Bukan ber-4. Masih ada lagi. Doyoung yang masih lihat sekeliling kampung.

"Ber-5 nih sama Doyoung! Tadi habis jalan jalan biasalah!" jawab Taeyong dan menyuruh Doyoung bergegas menuju rumah.

Jee dibawa Asahi dulu ke rumah. Jeno dan Taeyong pulang ke rumah masing masing. Rumah 3 agak sepi. Asahi pergi ke kamar buat ambil buku buat gambar.

Selama 30 menit Asahi mengambar dengan cepat dan fokus. Jee yang disebelahnya berusaha menelaah.

"Kalau gambar z udah berhasil berarti gambar a gausah digunain gimana? Begitupun sebaliknya," Asahi menatap Jee mendandakan dia sudah mantap dengan gambarannya

"Gambar z serem amat dah. Ganti kenapa?" Jee melirik sinis

"Gue bukan Haechan. Iyain aja. Ntar malem buka aja grub," Asahi menutup buku gambar dan mengantar Jee sampai depan pintu.

Haechan, setelah jalan cari angin tadi tiba tiba ngilang gatau kemana.

Setelahnya Asahi, sebagai cowok yang bertanggung jawab. Dia anterin Jee sampai depan rumah. Ya bukannya modus nih. Kadang tuh dari rumah anak-anak ke rumah Jee serem. You know lah ada kuburan dan sering ada penampakan. Sebenernya juga Jee berani. Cuma Asahi takut ada begal.

Asahi bener-bener anterin Jee sampai depan rumah. Dan memastikan Jee udah masuk baru dia lega dan kembali ke rumah.

Dengan sedikit lirik-lirik rumah terakhir yakni punya Doyoung. Asahi memastikan bahwa semua keadaan baik-baik aja. Rencana a-z akan berjalan dengan baik.

Kembali ke Jee. Dia dengan malas memasuki rumah. Ada Joby dan Jisoo lagi ngobrol di ruang tengah. Dengan tv yang masih menyala. Acara gosip biasa.

"Jee dari mana?" tanya Jisoo dan Joby barengan

"Kepo amat. Eh maksudnya itu tadi dari rumahnya Haechan," ujar Jee kikuk karena hampir aja kelepasan.

"Jee, kayanya kamu jangan sering-sering main ke rumah mereka. Mereka kaya orang gak baik," sahut Joby saat Jee ingin melangkah ke kamar.

"Hah? P maksud?"

"Buktinya kamu diajak main sampai malem. Kalau baik-baik kan pasti kalau udah malem disuruh pulang," Joby sok bijak

"Apalagi tadi Jane masa di kamar sama Jeno. Kan belum sah," lanjutnya lagi.

Jee berpikir ya itu bener juga. Cuma kan arghhhh males jelasinnya

"Mereka aja udah gue anggep kakak sama adik. Lagian mereka baik sama gue dan 3 orang di kamar tu," Jee menunjuk kamar Jina dan Jena. Lalu Jee.

"Tapi Kak Jina sama Kak Jena nggak pernah tuh main sama mereka,"

"Ya lo nya aja yang ga tau. Dah ah males debat
ama orang gagu,"

Jee enggak sopan kaya gitu juga ada sebab. Ngomong pun sesuai realita. Realita kalau Joby kalau ngomong nggak jelas.

Masih ingat kok kalau Jee lagi pura pura ngambek sama Jane. Dan Jee pun tidur sekamar sama Jina dan Jena. Sebelum masuk kamar. Di depan pintu Jee denger mereka berdua lagi ngobrol. Agak serius dari nadanya.

"Jungwoo akhir akhir ini agak ngejauh gitu. Gur juga bingung,"

"Mereka aneh banget sumpah. Gue juga ga bisa lagi berduaan sama Yuta. Tau kan temennya sekelurahan,"

NCTTREASURE (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang