29*

152 22 3
                                    

Hai gengs. Jangan gebugiin gue

*****

Sorenya Asahi ngajak ketemuan sama cewek yang di maksud. Bawa Junkyu juga tentunya. Maksud dari kata pinjem bukan di gosting sebenarnya. Ya coba aja dulu. Karena udah pernah ketemu. Daripada sama orang nggak jelas.

Lagipula Junkyu juga pernah ngerasain yang namanya perasaan sepintas. Pernah suka sama orang itu dalam 1 hari. Kenapa sehari? Karena pertama kali pertemu. Setelah itu biasa aja.

Dan kalian tahu apa yang terjadi di kontrakan pagi itu? Orang tua Junkyu dateng dari Manado demi perjodohan ini. Dan untungnya si cewek itu setuju kalau di hubungi kapanpun bisa langsung datang.

Pagi pagi itu padahal lagi pada mandi buat berangkat kerja. Ada yang nyapu. Junkyu aja masih tiduran. Dibangunin Shotaro malah mengeluarkan kata kata ga jelas.

Asahi yang udah bangun otomatis langsung hubungin si cewek. Beruntung nya dia udah mandi. Jadi tinggal cus aja ke kontrakan.

"Wahh kok ganteng semua sih?" ujar satu cewek yang ikut bersama rombongan keluarga. Yang tak lain adalah adiknya. Masih 8 SMP. Namanya Jessy.

"Pantesan bang Ajun betah," lanjut Jessy masih lihatin Haruto nan tampan yang lagi benerin genteng.

"Heh dia ga homo kali," orang yang mau dijodohin Junkyu juga ikut. Dia langsung berjalan di sebelah Jessy.

Dengan penuh paksaan Shotaro ngedorong Junkyu yang nyawanya masih setengah. Padahal dia udah mandi, rapih, dan wangi.

"Lha kok cepet amat si mah kesini. Katanya sore?" Tanya Junkyu masih ngucek matanya.

"Iya kamu mau mamah bawa ke Manado buat adain tunangan kamu sama Zaida," jawab Mama Junkyu to the point.

Zaida ada di belakang mama Junkyu otomatis senyum baper. Karena ini pertama kalinya Zaida ketemu Junkyu.

"Hah? Apaan si mah! Junkyu udah ada cewek. Gaada gaada!" Seketika nyawa Junkyu kembali bersatu dan dia ngomongnya sangat ngegas.

"Mana? Mana mama tanya?"

"Ya di rumah lah. Masa Junkyu suruh di nginep disini,"

"Om tante masuk dulu udah Ten buatin minum," Ten dengan style yang lumayan ganteng lah. Walaupun masih pake boxer. Dan rambut yang di kucir ke belakang. Ganteng banget mak.

"Wah terimakasih anak ganteng," Mama Junkyu langsung narik si Jessy buat masuk.

Jadi ini tuh ada Orang Tua Junkyu, Adik, sama orang yang mau dijodohin.

"Kontrakannya gede. Kok kamu ga pernah minta uang lebih ke papa?" kini Papa Junkyu mulai bersuara.

"Yee minta dikit ditumben tumbenin. Minta banyak juga ditanyain,"

"Ya masalahnya ini rumahnya gede Jun,"

"Orang yang huni 5 orang. Kan patungan. Belum juga ini yang punya koh nya temen Ajun. 8 rumah ini isinya temen Ajun semua,"

"Widihhh pantesan ganteng ganteng," sahut Jessy senyum senyum lihatin Shotaro.

"Kalau 5 orang. Yang 2 lagi mana?" Tanya Mama Junkyu kepo

"Gatau. Masih molor kali,"

"Ga sopan ya ada tamu malah tidur," julid deh mamanya Junkyu.

"Ga gitu mah mereka kan suka bergadang kerjain tugas kuliah,"

"Mama mah malu maluin," Jessy dengan pd nya nabok mamanya.

"Permisi Junkyu ini aku bawain sarapan ehhh...." ceweknya Junkyu datang dengan rantang penuh makanan.

Ini udah berjalan lancar kok. Karena Asahi udah bilang kalau si cewek harus bawain makanan dan seolah-olah akrab. Udah kenal bertahun-tahun gitu.

"Ini siapa?"

"Ohhh ini?"

"Pacar ajun," ujar Junkyu mendekati si cewek dan merangkul pundaknya.

***

Tau ga di saat semua orang ribut dengan kedatangan orang tua Junkyu. Dengan terang terangan Jena bawa panci gosong ke kontrakan Yuta. Dia masih ga terima aja. Pengen banget rasanya ngelabrak si cewek yang berani deketin pacarnya. Ups ralat. Mantannya.

Biarin. Dia mau koar koar kalau mereka pernah pacaran.

"Liat noh. Rumah sebelah lagi ribut ada orang tuanya Junkyu perkara perjodohan. Yang satu ada emak emak bawa panci. Wes kui mesti meh geger geden,"  ujar Mashiho menarik lengan Jisung ke jendela.

Trans:Udah tu mesti ribut

"Kenapa ga bawa spanduk sekalian tu?" tanya Jisung nyengir.

"Iya terus tulisannya 'SAYA GA TERIMA KALAU UUD RT DI LANGGAR. MENURUT PASAL 1 AYAT 2' yang isinya 'tidak ada kata putus diantara kita tetangga satu RT' bapak dia kan RT," Mashiho masih fokus melihat keluar. Dimana Jena udah di depan kontrakan Yuta. Emang sih rumah itu isinya kebo semua.

Jungwoo ngikutin matkul yang ketinggalan. Sedangkan Yuta juga persiapan skripsi. Dan kebetulan kemarin bengkel lagi rame. Jadi jam 1 pagi baru pulang. Haruto dan Yedam tentu waktunya bermalas malas ria.

Sebenernya semua udah tau kalau Junkyu mau di jodohin. Bahkan Jee sebenernya mau bantuin. Tapi karena Haechan tentunya. Ga ngebolehin. Alasan kenapa cuma kontrakan nomor 5 yang ribut. Ya karena mereka serumah sama Junkyu. Yang lain pada bodo amat.

"Yuta! Keluar lo!" Teriak Jena ga santai dan gedor gedor pintu.

"Apasi anjing!" Haruto mengumpat aesthetic karena kamarnya yang deket sama pintu utama.

Dengan malasnya Haruto keluar rumah dengan mata yang masih tertutup.

"Apa si?" tanya Haruto dengan suara deep nya.

Dalam hati Jena dia udah Meleyot. Tapi ini bukan waktunya.

"Mana kaka lo itu? Dasar buaya! Lo adik kandungnya kan?" Jena melotot seram.

"Hah kakak? Gue ga punya kakak,"

"Temen sekontrakan lo!"

"Hah? Adanya Bang Yedam,Bang Jungwoo,sama Bang...." Haruto ngebug sebentar. Ya jujur aja nyawanya masih 20 persen.

Brak!

Haruto yang sadar sontak masuk rumah lalu kunci pintu.

"Ya Tuhan Ruto gamau jadi buronan setan kaya bang Yuta dulu. Semoga dia Cepet keluar," Haruto berdoa menghayati dan menghadap ke maha kuasa. Em ke atas maksudnya.

"Heh! Kenapa lo?" tanya Yuta pelan pelan. Dia baru aja mandi. Dia keluar sambil pake boxer. Dan you know lah style nya Yuta. Dan ngga lupa handuk kecil buat ngeringin rambut.

"Di luar ada Kak Jena," Haruto pelan pelan tanpa bersuara.

"He?" Yuta melongo


























Thank you yang udah vote. Huhu ga nyangka ampe 1 ribu. Maaf gue ngilangnya kelamaan
M

aaf saya memang suka ngilang ga jelas. Yang jelas waktu itu saya gaada ide:?

NCTTREASURE (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang