Chapter 21

3.5K 820 77
                                    

Sepanjang perjalanan menuju hutan pedalaman Phyametsa, Lisa mengamati semua hal yg dilihatnya.

Ada beberapa rumah dari kayu yg sudah berdiri tegak, ada juga yg belum. Lalu pohon pohonnya yg semakin memasuki kaki gunung semakin terlihat aneh.

Batang pohon di kaki gunung ini tidak tegak, namun sedikit melengkung. Dan bukan hanya satu tapi semuanya. Lalu yg paling terasa perbedaannya dengan saat mereka masih di Klan Barat adalah hawa dinginnya.

Lisa tak merasakan dingin sebenarnya, dia saja baru tahu kalau suhu nya dingin saat Jackson mulai merapatkan jubah merahnya.
"Kenapa..?",

"Udaranya.. mulai dingin..", jawabnya.

Lisa menoleh pada anggota yg lain dan memang benar mereka mulai kedinginan. Bahkan uap nafas mereka berhembus cukup jelas.

"Kita sudah hampir sampai di hutan pedalaman Phyametsa. Rapatkan jubah kalian.. sepertinya di sana akan semakin dingin", Jaehyun sendiri juga merasakan dingin. Tapi inti api di tubuhnya membuatnya merasa hangat.

Lisa mengamati pergelangan tangannya. Tato diamond itu sedikit terasa aneh.

"Kita sampai..?",

Ucapan Yuta membuatnya mendongak dan segera menghampiri nya.

"Waaahh.. ada Danau seluas itu?", decak Jackson kagum.

Mereka sepertinya sudah sampai di puncak gunung.
Di balik gunung itu terlihat sebuah danau besar dengan air biru jernih.

Meski masih di kejauhan, tapi Lisa merasa dejavu. Danau itu terlihat mirip dengan kilasan ingatannya.

"Ayo bergegas.. ini sudah lewat tengah hari..",

Tanpa membuang waktu mereka berjalan cepat untuk mendekat kearah lebih dalam. Namun panca indera mereka langsung waspada jika sewaktu waktu ada musuh yg datang dan mengambil giok mereka.

Hutan kali ini berbeda lagi, jika hutan dengan pepohonan melengkung tadi masih bisa diterobos sinar matahari, hutan ini tidak.
"Seperti hutan suci di perbatasan Klan Api dan Bumi..", Lisa mendongak menatap rimbunnya daun pohon di atasnya.

"Sedikit mirip, karena sama sama tempat suci..", jawab Rose yg semakin mendekatkan tubuh nya pada Lisa.

"Lisa...!!!", pekikan Rose yg tiba tiba mengagetkan mereka.

"Ada apa..? Aku di sampingmu.. jangan teriak!",

"Tubuh mu dingin..!!!",

Lisa tak mengerti. Dia menyentuh dahinya dan tak merasakan perbedaan suhu apapun. Kemudian tangannya menyentuh telapak tangan Rose.

"Ahh!!!", sontak Rose langsung berteriak.
"Tubuh mu dingin sekali.. kau tidak apa apa?",

"Lisa.. pakai jubahku agar tidak semakin dingin..", Bambam langsung melepas jubahnya. Jackson bahkan ternyata sudah melepas jubahnya langsung memberikannya pada Lisa.

"Tidak.. tidak.. aku tidak merasa dingin.. sungguh!", Lisa tak bohong. Mungkin tubuhnya memang mendingin, tapi dia tak merasakan apapun sama sekali.
Berbeda dengan mereka yg terlihat jelas sangat kedinginan.

Woozi dan Yuta menatap nya hanya diam, karena kemarin malam tubuh Lisa juga mendingin dan mereka sudah tahu itu.

"Ini adalah wilayah kekuasaan Dewa Air. Tidak akan ada pengaruh apapun untuk pengendali air, jadi kalian tidak perlu khawatir..", Chaeyeon angkat bicara saat mereka berdua mau memakaikan jubah mereka pada Lisa.

Jackson melihat ke arah Lisa,"benar tidak apa?",

Lisa mengangguk,"tenang saja.. aku tak kedinginan..", dan berjalan menghampiri Jaehyun yg sudah didepan.

Dunia 4 ElemenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang