Chapter 15

3.8K 799 202
                                    

"Aku mohon padamu Dewa, selamatkan putri kami. Klan kami telah dihianati dan mereka datang untuk memusnahkan kami",

Seorang wanita dengan bayi kecil di dekapannya bersujud di sebuah kuil dengan pilar pilar raksasa di keempat sisinya.
Semua berwarna putih melambangkan kesucian tempat itu.

Wanita itu sudah terbatuk darah, namun dekapan pada bayinya tak mengendur.
"Aku mohon, selamatkan keturunan kami meski hanya putri ku seorang",
"Dia tidak bersalah, biarkan kami yg menerima semua pengkhianatan ini.. tapi jangan putriku",

Tubuhnya melemas dan tangannya langsung menumpu di lantai agar bayinya tidak terbentur.
Secara perlahan, nafas wanita itu yg mulanya memburu berangsur angsur lemah dan langsung tergeletak di lantai kuil raksasa itu.

Bayi yg tadinya tertidur pulas itu menangis, saat sebuah tangan yg berkulit seputih salju menggendongnya.

"LISA…!!!!",

Lisa langsung terlonjak begitu suara keras menyadarkannya.
Gadis itu langsung menoleh ke kanan kiri,
"Apa itu tadi..?", gumamnya.

"Lisa!!!, Kau tuli?!!",

Woozi berteriak sekali lagi saat gadis itu tidak bereaksi pada nya malah melihat sekitar seperti orang kebingungan.

"Eoh.. sipit, kenapa kau memanggilku?",

"Kau tidak merasa bahwa tanah yg kau injak sekarang terasa panas?", Jackson membalikkan bahu Lisa untuk menghadap ke arahnya.

Lisa menatap ke bawah, tempat nya berpijak.
"Sedikit hangat, tapi membuat kaki ku nyaman. Apa sekitar sini ada pemandian air panas?",

"Pemandian air panas kepalamu. Ini karena kekuatan Jaehyun!",
Woozi benar benar tak habis pikir dengan Lisa.

"Kekuatan api pangeran menjalar sampai ke tanah yg kita pijak", Bambam menjelaskan agar Lisa mengerti.

"Oouh.. tapi kenapa bisa sampai seperti itu? Apa… Jaehyun, sedikit kesulitan sekarang?", tanya nya ragu.

Bambam tidak langsung menjawab pemuda itu menetralkan nada bicaranya lebih dulu, karena tubuhnya memang masih belum sembuh benar.
"Dahulu, Pangeran Jaehyun dan Pangeran Taeyong merupakan anak didik dari Guru yg sama. Dan mereka pernah terlibat pertarungan",

"Siapa yg menang?", Rose bertanya ikut penasaran.

"Tak tahu pasti, tapi saat itu Pangeran Jaehyun terluka parah dan Pangeran Taeyong masih berdiri tegak",

Lisa yg tadi kepikiran tentang ingatan anehnya sekarang teralihkan pada Jaehyun yg sedang bertarung karena ucapan Bambam.

.

Jaehyun tetap bersiaga dengan mata menatap waspada keseluruh penjuru titik mati penglihatannya.

Suara Taeyong sudah tak terdengar, tapi tiba tiba sebuah anak panah dari batu melesat ke arahnya dengan brutal.

Kakinya menginjak lantai Arena dengan penuh tenaga sampai aliran apinya menyatu dalam tanah disekitarnya.

"Kau mau membakar tanah, Jaehyun?",

Suara Taeyong terdengar lagi. Jaehyun berusaha tak memperdulikan nya.

Gemuruh labirin terdengar lebih keras, semua labirin batu itu tiba tiba terpecah dengan berbagai ukuran dan menghujani tubuhnya.
Jaehyun hanya bisa menghindar, meski beberapa tetap bisa mengenai tubuhnya dan menghantam keras.

Ditengah hujan batu itu, Jaehyun melihat batu batu itu menggumpal dan membentuk manusia. Lee Taeyong dengan senyuman sinisnya.

Pedang Api sudah berputar cepat membentuk perisai melindungi tubuh Tuannya.

Dunia 4 ElemenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang