part 9🌻

101 17 0
                                    

Jika sesuatu memang telah di takdirkan hanya untuk mu,sampai kapanpun tidak akan bisa dimiliki oleh orang lain.


"Baik pelajaran sekarang saya akhiri!jangan lupa mengerjakan tugas dan di kumpulkan lusa" ucap tegas dosen tampan yang ada di depan dan berjalan keluar kelas  di ikuti oleh mahasiswa/mahasiswi yang lainnya untuk mengisi perut mereka.

Adiba yang sudah menyelesaikan mata kuliah pelajaran pertamanya langsung keluar dari kelas dan berjalan menuju kantin untuk mengisi tenaganya dan menemui sahabat nya. Siapa lagi kalau bukan Minji. Tapi saat Adiba sedang jalan dengan senandung sholawat nya tiba tiba saja ada yang menghalangi jalan Adiba.

Adiba mendongak kan kepalanya melihat siapa yang menghalangi jalan nya. 'jangan lagi' gumam Adiba. Adiba berusaha untuk menghindar dari segerombolan perempuan terpopuler di kampus nya.

"Hey hey kau mau kemana gadis cupu!" Ucap nya dengan mencekal tangan Adiba dan menarik Adiba yang membelakangi wanita itu langsung berhadapan dengannya membuat pergelangan tangan Adiba sedikit berdarah karna terkena kuku panjang wanita itu. Adiba tersenyum.

"Ada apa?" Ucap Adiba dengan sopan sebisa mungkin Adiba tetap bersikap baik kepada perempuan yang ada di hadapannya ini.

"Cih tidak usah berlagak baik gadis aneh!" Ucapnya seraya meludah di samping Adiba. Untung saja tidak kena Adiba. Adiba menatap wanita yang selalu mengganggunya ini. Ya dia Yerim gadis cantik yang mendapat julukan ratu kampus.

"Kau hanya perempuan beruntung mendapatkan beasiswa dan kuliah di sini! Kau sama sama sekali tidak pantas berada disini! " Ucapnya dengan senyuman mengejeknya.

"Benar!memangnya kau tidak malu kuliah disini karna mendapatkan beasiswa?" Ucap teman Yerim yang memiliki wajah imut dan menatap Adiba rendah teman teman Yerim tertawa dan tak sekali mengejek Adiba. Sedangkan Adiba tersenyum dengan manis, Adiba tidak mau mengotori tangannya untuk membalas wanita jahat yang ada di depannya.

"Mengapa tidak pantas?aku senang mendapatkan beasiswa disini. Itu artinya aku jauh lebih pintar dari kalian semua" ucap Adiba santai dan mentap ekspresi Yerim dan teman temanya yang sudah marah.

"Dan aku tidak masuk ke kampus ini tanpa uang orang tua ku sepeser pun! Aku hanya menggunakan otak pintar ku agar bisa kuliah disini!" Adiba tersenyum melihat raut wajah Yerim yang seperti ini menelannya hidup hidup.

"Kau berani sekali hah!" Yerim mendorong Adiba hingga Adiba terhayung ke belakang untung Adiba bisa mengimbangi badannya.

Di koridor sangat ramai melihat Adiba yang secara terang terangan menjadi korban bully tapi semua tidak ada niatan membantu Adiba bahkan temen sekelas nya hanya menatap Adiba kasian. Adiba menatap Yerim dia tidak ingin memperpanjang semuanya Adiba langsung berjalan meninggalkan Yerim.

Yerim menggeram dan menghalang langkah Adiba kembali. Dilain tempat Yeon jin yang ingin makan siang bareng hyungnya sekalian modus ingin melihat Adiba bingung di depan sana ada segerombolan yang menghalang jalannya. Yeon jin langsung melihat apa yang terjadi dan  kaget melihat Adiba yang di gampar oleh wanita yang membelakangi Yeon jin. Yeon jin hanya menatap wanita itu dingin dan berlanjut menatap Adiba yang sepertinya menahan tangisnya.

Plak

Sebuah tamparan keras melayang di pipi mulus Adiba. Adiba yang merasakan kesakitan di pipinya hanya menahan tangis nya menatap Yerim yang sudah menatapnya dengan tatapan mengejek.

Love Meet In KoreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang