Terkadang kita butuh jarak, agar memahami rasa yang sebenarnya. Seperti kata kata yang butuh sepasi, agar sanggup terbaca dengan baik
-Cak Nun-Author pov🌻
Sudah dua hari ini Adiba menjalankan kembali aktivitas nya di Korea seperti saat ini ia sedang berjalan di koridor kampus nya , banyak sekali orang yang memandang Adiba dengan tatapan yang sangat beragam. Ada yang menatap nya dengan tatapan sinis,curiga, dan masih banyak lagi tatapan yang membuat Adiba agak risih.
Walaupun sudah 1 tahun di kampus ini Adiba hanya memiliki sedikit teman karna banyak yang meremehkan Adiba dan mengira Adiba adalah wanita yang jahat dan sok suci dengan pakaian yang menutup seluruh tubuhnya
Brukkk
Tiba tiba saja Adiba tersandung dengan kaki teman nya yang berada di koridor. dia Yerim teman sekelas nya yang mendapatkan julukan ratu kampus karna wajahnya yang cantik dan badannya yang seperti model, ia sengaja membuat Adiba terjatuh dan menertawakan nya.
"Upps kamu jatuh? Ahahah maaf aku sengaja" ucap Yerim sambil menatap sinis Adiba dan tertawa bersama teman temannya yang berada di dekat yerim, Adiba hanya tersenyum dan mencoba untuk bangkit kembali tetapi teman yerim menumpahkan air dingin Adiba. Adiba sangat terkejut hijab nya sekarang sudah basah kuyup dan ia menatap orang yang menyiram nya dan berusaha untuk menahan tangis nya
"Berdiri!" Ucap Yerim dan mendirikan Adiba secara paksa, Adiba hanya pasrah ia tak tahu harus berbuat apa ia ingin melawan tapi kekuatannya sangat sedikit dia sendiri sedangkan yerim bersama teman teman nya
"Kau tau kau itu gadis sok suci dan ini" sambil menjambak hijab Adiba yang sudah basah kuyup "kau seharusnya melepaskan benda ini!" Ucap Yerim dan berusaha untuk melepaskan hijab itu dari Adiba, sedangkan Adiba berusaha keras agar hijabnya tidak terlepas.
"Yakkk kau diam!!!" Teriak Yerim dan ingin menghampar Adiba. Adiba sudah memenjamkan mata nya dan tak merasa perih di bagian pipinya karena tamparan Yerim, Adiba membuka matanya dan ada Minji yang menyekal tangan Yerim
"Apa yang kau lakukan Yerim!" Ucap Minji murka dan menatap Yerim penuh dengan kebencian, Yerim hanya tersenyum licik dan menarik paksa tangannya.
"Kau.." belum selesia berbicara Minji langsung menyerobot pembicaraan Yerin.
"Kau yang di sebut 'ratu kampus'?tapi tidak memiliki akhlak ,dan sopan santun?apa kau pantas dapat julukan 'ratu kampus'?" Ucap Minji dengan santai dan tersenyum, sedang kan Yerim sudah geram dan berusaha menarik rambut Minji tapi di cekal oleh tangan Minji
"Kau sama sekali tidak pantas dapat julukan itu!" Adiba sudah takut sedari tadi ia memanggil Minji untuk pergi meninggalkan Yerim and the geng tapi Minji tetap diam dan menatap Yerim sinis. Ia tak suka jika sahabatnya di bully seperti ini
"Berhenti ganggu Adiba atau kau akan ku laporkan kepada pihak kampus!" Ucap Minji penuh penekanan meninggalkan Yerim and the geng serta menarik tangan Adiba untuk pergi.
"Sialan! Berani sekali Minji membentak ku!" Dengan tatapan sinis Yerim menatap punggung Minji dan Adiba yang sudah menjauh dan tersenyum licik
"Awas saja kau!tunggu pembalasanku" ucap Yerim dan pergi meninggalkan koridor sepi dan di ikuti oleh ke 2 teman nya.
Di toilet kampus Adiba sedang mengeringkan hijab nya dengan pengering rambut yang Minji simpan di loker nya. Kenapa Minji bawa bahwa pengering rambut ke kampus? Ntahlah namnya juga Minji
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Meet In Korea
Fiksi RemajaSuka banget sama qoutes salah satu sahabat nabi Muhammad Saw. Ali Bin Abi Thalib beliau mengatakan "Apapun yang menjadi takdir mu, akan mencari jalan untuk menemukan mu" Cerita yang aku bikin ini terinspirasi dari qoutes Ali Bin Abi Thalib semoga k...