Chapter 29 : Gagal

826 53 10
                                    

'Aku terlalu percaya diri dan akhirnya gagal melakukan tugas ini.'

-Uchimura Hiro-

~°=°~

KONA'S POV

Ah, untung saja Haru tidak serius dengan perkataannya.

Mungkin saja aku bisa langsung habis dengannya, tapi dia lebih baik dari dugaanku.

Aku bangun lebih awal untuk membantu Rena membersihkan rumah. Tidak mungkin aku diam saja di rumah besar ini, walaupun Rena selalu melarangku untuk membantunya.

Aku tidak terlalu suka dianggap menjadi Tuan Putri, itu membuatku risih karena aku memang bukan tuan putri.

Diam diam aku mengambil peralatan bebersih.

Jika aku ketahuan Rena saat melakukan ini, sudah pasti dia akan memintaku pergi dan aku harus mengalah darinya.

Aku mulai menyapu ruang keluarga dan merapikan meja yang berantakan. Sebenarnya rumah ini tidak terlalu kotor karena Rena rajin membersihkannya.

Setelah selesai membereskan ruang keluarga, aku pergi ke dapur untuk mencuci mangkuk yang semalam belum aku cuci.

"Apa yang kau lakukan?"

Deg! Jantungku langsung berdegup kencang, aku tau siapa pemilik suara itu.

Perlahan-lahan aku membalikkan tubuh, dan dapat terlihat Haru sedang memasukkan kedua tangan di saku celananya dengan Rena yang menundukkan kepalanya tepat di belakang Haru.

Mati aku. Aku ketahuan.

"A-aku hanya mencuci mangkukku sendiri..," aku sangat gugup.

Karena suasana sangat menegangkan aku tambah merasa gugup.

"Aku sudah melihat semua yang kau lakukan sedari tadi," jawab Haru.

Aku tidak sanggup mengelaknya, aku menundukkan kepalaku, "Maafkan aku."

"Kembali ke kamar," perintah Haru.

Aku pun menuruti perkataannya, dan berjalan kembali ke kamar.

Haru mengikutiku dari belakang.

"Sini aku bukakan perbanmu," ucap Haru saat kami sudah tiba di dalam kamar.

Aku pun langsung duduk di kursi meja belajarnya.

Dengan perlahan dia membukakan perban itu.

"Sudah sembuh kan?" tanyaku.

"Hm."

"Aku akan mengecek luka di bahumu," ucapnya setelah selesai membuka perban di kepalaku.

Entah mengapa aku merasa sangat gugup.

"Sudah kering," katanya.

Saat itu juga aku merasa sangat bersyukur bisa berada di dekat lelaki seperti Haru.

KONA'S POV OFF

HARU'S POV

Sebenarnya, semalam aku benar-benar ingin memakannya. Tapi karena melihat wajahnya yang sangat ketakuan, akhirnya aku mengurungkan niat burukku itu.

Dan pagi ini, aku melihat Kona sedang membereskan rumah. Aku tidak merasa marah dengan perilakunya. Tapi sangat mengemaskan saat dia gugup karena ketahuan.

Aku ingin tertawa, dan untung saja aku berhasil menahannya.

Saat melihat luka di bahu Kona yang mulai mengering, aku merasakan amarah itu lagi.

Be Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang