'Pada akhirnya, masa buruk itu harus kembali aku alami.'
-Kageyama Konara-
~°=°~
Hiro menghela nafas lega saat melihat kondisi Kona yang mulai membaik.
Sebelumnya, saat Hiro berjalan menuruni anak tangga, ia mendengar suara teriakan minta tolong yang tidak begitu jelas. Karena memiliki rasa penasaran yang besar, Hiro mencari sumber suara tersebut.
Kini ia berada di depan gudang yang terlihat angker menurut semua siswa sekolah karena sudah lama tidak terpakai.
"TOLONG AKU!!" teriak seseorang di dalam gudang.
Tanpa pikir panjang, Hiro langsung mendobrak pintu itu. Dobrakan pertama gagal, disusul dobrakan kedua yang sama gagalnya. Dengan segala kekuatannya, Hiro melangkah mundur lebih jauh dan berlari mendobrak pintu itu untuk ketiga kalinya. Pintu itu terbuka dan menampakkan seorang perempuan yang sudah tidak karuan kondisinya.
Mata perempuan itu menatap Hiro,
"H-hiro..,"
"KONA?!"
Dengan cepat Hiro membantu Kona agar bisa berdiri dan memeluk erat Kona, "Hiro, aku takut," isak Kona, tubuhnya bergetar cukup hebat, ia terlihat sangat ketakutan.
"Kamu akan baik-baik saja, aku sudah ada disini." Hiro membelai lembut rambut Kona. "Hiro, di sana gelap sekali, aku takut."
Hiro merenggangkan pelukannya dan menatap Kona, "Iya, aku paham. Sudah, jangan menangis."
Namun, kondisi Kona sangat lemah, ia pingsan dan untung saja Hiro sempat menangkapnya.
Hiro berusaha untuk tidak panik, ia membawa Kona ke UKS dengan cara menggendongnya.
Tidak cukup lama, kondisi Kona membaik dan ia sadar dari pingsannya,
"H-hiro?"
"Iya, Kona?"
"A-aku takut," tubuhnya kembali bergetar dan berkeringat.
"Tidak apa-apa."
Kona menghela nafas lega, "Aku benar-benar-benar berharap bahwa itu hanya mimpi. Tapi, kegelapan itu terasa nyata bagiku, a-aku takut," isak Kona.
"Ada apa dengan tanganmu?!" tanya Hiro khawatir sembari mengangkat tangan Kona yang berdarah,
"Ah, tidak apa-apa," jawab Kona sembari tersenyum. Hiro mengelus tangan Kona dengan penuh perhatian, "Aku disini ada untuk menjagamu."
Kona memeluk erat Hiro, "Terima kasih."
"Siapa yang melakukan semua ini?"
Kona melepas pelukannya, "Vellic dan teman-temannya."
"Huh, sudah kuduga."
"Kamu enggak akan ninggalin aku kan?"
"Iya, tidurlah," ujar Hiro sembari menuntun Kona untuk kembali berbaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine [END]
Mystery / ThrillerAku benci sampah-sampah itu. Sungguh, aku ingin mencongkel mata mereka saat mereka menatap jijik wanitaku. Aku sangat ingin memutuskan tangan mereka saat mereka menyentuh kasar wanitaku dan aku ingin mematahkan tulang kaki mereka saat mereka menend...