Chapter 18 : HOLO

913 85 11
                                    

'Life is HOLO'

-Fasha Ramadina-

~°=°~

Berita Hari Ini

Ditemukan sebuah mayat dalam kondisi hampir membusuk. Polisi masih mencari bukti-bukti untuk menangkap pelakunya. Dikabarkan bahwa mayat berjenis kelamin wanita itu adalah istri dari pengusaha terkaya ke-12 yang sudah meninggal 12 tahun silam. Mayat ditemukan di sebuah gubuk yang jauh dari pemukiman warga. Harap para warga untuk segera melapor jika merasa ada hal-hal aneh di lingkungan sekitar TKP. Daerah penemuan jenazah sudah ditutup dengan garis polisi.

~°=°~

VELLIC'S POV

"Vellic! Bantu aku!" teriak seorang gadis dalam kegelapan suaranya terasa tak asing bagiku.

Aku membalas, "Siapa kamu? Dimana?"

"Vellic, tolong aku, tolong," teriak seseorang dari sumber suara yang berbeda.

Aku kebingungan, siapa mereka?

Namun, saat aku berusaha mencari suara-suara itu, aku melihat sesosok laki-laki yang wajahnya tertutup tudung jaket berwarna biru, sekali lagi, jaket itu terasa tak asing untukku.

Meskipun wajahnya tertutup, aku masih bisa melihat senyumannya.

Tidak, bukan senyuman tampan ataupun ramah, senyuman itu, senyuman yang mampu membuat bulu kudukku berdiri karena terlalu menakutkan dan terlihat seperti ia telah puas melakukan sesuatu yang keji dan mengerikan.

"S-siapa kamu?" tanyaku.

Laki-laki itu mendekat, membuat jantungnya berdegup kencang karena dapat merasakan aura yang tak biasa.

Kini aku dapat melihat, jaketnya dipenuhi dengan bercak darah, dan dia memegang pisau tajam yang dipenuhi dengan darah segar.

"S-siapa kau?!"

Tubuhkan bergetar, aroma darah itu menusuk hidungku. Secara otomatis kakiku mundur untuk menghindari Laki-laki itu.

Namun,

Tes. Tes. Tes.

Aku merasakan ada air yang menetes ke kepalaku.

T-tapi, ta-tapi, saat aku mengangkat kepalaku ke atas itu memastikan air apa yang menetes, aku langsung jatuh terduduk karena saking terkejutnya, kaki benar-benar mati rasa, aku tak mampu berdiri.

DARAH! ITU BUKAN AIR MELAINKAN DARAH!

Tempat itu dibanjiri oleh darah yang tidak ada habis bercucuran dari tubuh yang sudah tak memiliki kedua kaki dan tangan, hanya tersisa kepala dan tubuhnya yang tergantung di atap.

Ku lihat dengan cermat wajah itu, dan, tangisanku pecah saat melihat wajah temanku, Cronia!

Tubuhku bergetar, mataku tak henti-hentinya mengeluarkan air mata.

"Apa-apaan ini?! Cronia! Temanku"

Hiks hiks hiks, Isakku.

Siapa yang melakukan hal keji ini?!

Mengapa, mengapa harus temanku?!!

Aku hanya bisa menangis sejadi-jadinya.

"Vellic, tolong aku!!!"

Be Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang