Chapter 26 : Pembalasan Dendam - Kei's Pov

522 36 8
                                    

'Mari bersenang-senang.'

-Nishimura Kei-

~°=°~

Kei's Pov

Ah, sialan.

Sulit sekali mengelabui polisi itu. Hampir saja aku tertangkap kembali.

Lihat saja Haru, aku akan membalas perbuatanmu dengan hal yang lebih menyakitkan.

Setelah dua jam berjalan, akhirnya aku sampai di depan rumah gadis itu.

Ini akan menjadi menyenangkan.

TOK TOK TOK

Tidak lama kemudian, Kona membuka pintu rumahnya.

"K-kei?"

"Maaf mengganggumu, ada yang ingin aku sampaikan. Boleh aku masuk?"

Dengan polos dia membalasku dengan senyumannya, "Tentu saja."

Aku dipersilahkan untuk duduk dan dia memberikanku segelas minuman.

"Kau tau Kona? Aku yang membuat Vellic untuk melukaimu, maafkan aku."

Kona menundukkan kepalanya, "A-aku tau. Kenapa kau melakukan itu?"

"Karena aku tidak menyukaimu. Maaf membuat kepalamu diperban seperti itu."

"T-tidak apa-apa."

"Kau kira Haru akan datang kesini?"

"A-ada apa? Aku rasa dia tidak akan datang kemari."

Apa katanya?! Kalau seperti itu, aku yang akan memancingnya datang.

"Oh? Benarkah?"

"I-iya," jawabnya.

"Bolehkah aku meminjam kamar mandimu?"

"Tentu saja, ada di dalam."

"Bisa kau antarkan aku?"

Dia mengangguk dan berjalan mendahuluiku.

Segera aku meneteskan obat bius yang tadi aku beli di apotek ke sapu tangan.

Satu tetes saja bisa membuatnya pingsan satu jam. Ini benar-benar akan menyenangkan.

"Masuk saja ke si-mhhmmmm!!!" Gadis itupun pingsan dalam seketika.

Dengan cepat aku kunci pintu kamarnya agar tidak ada orang yang mengganggu.

Ini cukup membosankan, mengapa dia tidak sadar juga?

Aku sudah memastikan bahwa dia masih bernapas, obatnya memang bekerja dengan baik.

"Argh..."

Dia mulai sadar.

"Sudah sadar tuan putri?"

Dia terlihat sangat terkejut.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!! MAU KAU APAKAN AKU?!!"

"Tentu saja aku akan bersenang-senang kepadamu."

"PERGI KAU!! JAUHI AKU!!"

"Aku bahkan belum memulainya."

Aku menaiki kasur dan menduduki tubuhnya yang mungil itu.

Dia lumayan juga.

Dia mulai menangis kencang.

"Ssttt! Diamlah."

Tangannya terus saja menghalangiku untuk membuka bajunya.

Be Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang