Chapter 1 : Dia

16K 559 159
                                    

'Jika mengagumi dalam diam lebih menenangkan, kenapa harus diungkapankan?'

-Kageyama Konara-

~°=°~

Bosan, sangat bosan.

Haru hampir mati karena kebosanan ini. Haru orang kaya, namun dunia ini terasa membosankan bagianya apalagi Haru harus tinggal bersama ibunya yang buruk itu.

"Hei, Haru! Kemari!" panggil ibu Haru dari meja makan. Posisi Haru saat itu sedang menonton televisi di ruang tamu dengan malas Haru menghampiri Jalang itu,

"Kenapa memanggilku, Bitch?"

"Sungguh anak yang tak punya sopan santun! Apa Shika tidak mengajarkan padamu tentang sopan santun?!"

"Shika mengajariku sopan santun untuk orang yang memang layak untuk diberikan penghormatan. Bukan manusia sepertimu!"

"Dasar kamu anak tak tau diuntung!"

Plak!! Jalang itu menampar pipi kanan Haru dengan cukup keras, namun tak terasa sakit bagi Haru karena sudah hampir tiap hari ia menerima tamparan itu,

"Kamu harusnya bersyukur aku masih menerimamu di rumah ini!"

"Untuk apa aku bersyukur? Aku bisa hidup tanpamu! Kau tidak perlu bersusah payah mengurusku!"

"Tolong rendahkan nada bicaramu, Haru! Aku ibumu!"

"Kau tak pernah menganggapku sebagai anak! Untuk apa aku menganggapmu sebagai ibu?!"

"Aku yang melahirkanmu!"

"Tapi sebenarnya kau tidak menginginkanku!! Dan selama ini Shika yang mengurusku!!"

"Shika sudah mati! Jadi sekarang aku yang mengurusmu!!"

"Shika belum mati!! Dia akan tetap hidup bersamaku!! Dan ingat! Aku tak pernah memintamu untuk mengurusku!!"

Plak! Tamparan yang lebih keras telah Haru dapatkan dari si Jalang itu.

"Ingat, Bitch! Aku bisa melaporkan hal ini pada kejaksaan!!"

Seketika wajah si Jalang itu membeku, dia diam seribu bahasa.

"Aku tak berniat untuk berdebat denganmu, Sayang."

'Cih!!sayang katanya?! Perutku terasa mual dalam hitungan detik.'

"Jangan panggil aku dengan sebutan sampah seperti itu!"

"Baiklah, kamu yang minta. Aku memanggilmu karena ada urusan penting, Nak."

"Apa?"

"Ibu minta, setelah pulang sekolah nanti jangan kamu datang ke rumah terlebih dahulu. Kamu bisa menginap di rumah temanmu selama sehari. Teman ibu ada yang mau menginap di sini, jadi kumohon mengertilah."

"Teman? Para lelakimu itu kan? Aku juga tak butuh perintahmu itu." Haru pun pergi dari hadapan Jalang itu untuk mengambil tasnya, karena memang sudah waktunya Haru berangkat sekolah.

"Aku sudah memanggil taksi untukmu!!" teriak Jalang itu. Ya memang, dia sudah memanggil taksi untuk Haru.

Kalian pikir Jalang itu baik? Haha, dia melakukan ini jika dia memiliki keinginan saja. Haru sudah hafal tabiat busuknya. Haru memasuki taksi itu dengan malas dan Haru memasang headphone yang biasa Haru bawa agar supir itu tidak menanyainya berbagai macam pertanyaan sampah.

Haru pun sampai di sekolah, waktu masih sangat pagi dan hanya beberapa anak saja yang sudah sampai di sekolah ini termasuk gadis itu.

Sekarang Haru kelas 11 dan umurnya menginjak angka 17 tahun. Dia menjalani 17 tahun itu dengan rasa kesepian.

Be Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang