Chapter 14 : Punishment

4.5K 179 73
                                    

'Aku ingin melindungimu. Aku mohon, ikuti perintahku.'

-Takeshima Haru-

~°=°~

"Kok kamu bisa babak belur kayak gitu?" tanya Kona keheranan.

Haru, ia habis-habisan memukuli Kei tanpa ampun. Hingga banyak lebam dan darah di wajah Kei. Jika saja keadaan tidak ramai, Kei pasti sudah habis di tangan Haru.

Kei mendengus, "Si Haru yang mukulin aku, aku gak tau apa salahku."

Kei benar-benar bersandiwara, ia memang bermuka dua.

"Apa? Gak mungkin Haru," bela Kona.

Kona tau, Haru tidak akan seperti itu tanpa alasan.

"Kok kamu belain Haru?"

"Bukan gitu, sini aku obati," ucap Kona sembari menarik tangan Kei untuk mendekat.

Kei menurut saja.

Suasana hening seketika. Keadaan canggung saat Kei menatap manik mata Kona dengan cukup lama dan terlihat tajam. Kona hanya sanggup menghindari tatapan itu, ia tidak berani menatap Kei.

"Kamu pacarnya Haru kan?" ucap Kei tiba-tiba.

"Hah?!" Kona tersentak, tangannya berhenti mengobati luka di sudut bibir Kei.

"Ah, udah selesai, kamu jangan banyak gerak, ntar berdarah lagi," ucap Kona mengalihkan topik pembicaraan.

"Udah jujur aja," pancing Kei.

"Haru sama aku cuma temen," bohong Kona.

Ya, Kona berbohong. Ia tidak ingin orang tuanya dan orang tua Kei kecewa saat mengetahui Kona mempunyai kekasih yang namanya bukan Kei.

"Teman? Oh baguslah, ia nggak baik buat kamu."

Kei berusaha mengikuti alur permainan Kona, ia sangat tau jika Kona berbohong.

"Kamu gak pulang?" tanya Kona, ia tidak nyaman jika Kei datang ke rumahnya seperti ini.

"Iya aku bakal pulang, tapi aku mau minum dulu, ambilin ya," pinta Kei.

"Iya, tunggu sebentar."

Kona pun berjalan ke dapurnya, dan keadaan baik-baik saja sampai,

GEDUBRAK!

ARGH!

"Aduh," ringis Kona.

"Ada apa Kona?" tanya Kei terlihat khawatir.

"Kepeleset, gapapa kok."

"Kepala kamu berdarah," ucap Kei sembari menunjuk sisi dahi Kona yang mengeluarkan darah.

"Ah, cuma sedikit, gapapa."

"Kok bisa jatuh?"

"Gak tau, gak biasanya ada air di sini."

"Kalau jalan hati-hati dong."

"Iya, maaf."

Kona tidak tau, saat Kona membalikkan badannya, saat itu juga Kei mengeluarkan smirknya.

~°=°~

Hiro segera datang ke rumah Kona saat mendapat telfon dari gadis itu.

Tok Tok Tok!

"Hiro, maaf ngerepotin, ayo sini masuk," ajak Kona saat membukakan pintu untuk Hiro.

Be Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang