16. Curhat

410 35 0
                                    

"Gun!." Sontak Hari yang memukul pundaknya Gunawan dengan keras.

"Kenapa lu?" Balas Gunawan sambil menaikan kedua alisnya itu, dan memutarkan bola matanya.

"Jelasin ke gue, kenapa lu suruh gue deketin putri?"

"Gue, cuman mau lu punya pacar gitu aja." Kata Gunawan dingin.

"Kan lu tahu sendiri, gue sama Lesti udah dijodohin dari kecil."

"Gue bakal jelasin nanti di asrama. Semoga ini awalan yang baik buat lo." Ungkap Gunawan sembari mengambil posisi berisi dan menatap tajam wajahnya Hari.

Hari terdiam, merasa ada yang heran dengan Gunawan kebelakangan ini.

Seolah-olah persahabatan hari mulai tidak baik-baik saja.

Ada pesan dari putri, "Hari, gue kecewa."

Hari membaca, ekspresi wajahnya terkejut. "Maksud putri, apa." Balasnya. Namun, tak ada kabar pesan lagi membalas pesan Hari.

           ***

Sifatnya putri berbeda dengan perempuan lain pada umumnya. Walaupun dia sangat sering tertawa dan humornya sangat receh, perempuan mana yang tidak sakit hati, bila di campakkan oleh lelaki—

"Gue bingung harus kemana lagi." Pasrah putri, yang merengek rengek airmatanya membahasi pipinya.

Putri menelpon Aulia.

"Aul, gue minta tolong dong." Rengek Putri sembari mengusap air matanya yang masih mengalir itu.

"Boleh, kenapa put?" Tanya Aulia, Nia yang di sebelahnya seperti ingin tahu ada apa dengan putri.

"Lu tolong kesini ya. Ke Jalan Selayar No. 2, gue mau curhat."

"Oke-oke, gue bisa. Kebetulan meli juga lagi pergi ke cafe purnama."

Putri terdiam dan memikirkan, "Berarti, Meli tahu dong kalo gue tadi di situ? Dia ngeliat gue gak ya."

"Put, kok diem. Posisi lu dimana sekarang."

"Gue, di Jalan Selayar No. 2. Depan minimarket." Kata Putri sambil menengok ke kanan dan kiri untuk memastikan posisinya itu.

"Gue segera kesana ya." Jawab Aulia yang menutup telpon panggilannya itu.

BYOODE : CHASING STARS [HANGING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang