29. Sengaja Tak Terduga

326 31 0
                                    

Hari menatap bingung, kejadian minggu lalu yang bertemu dengan putri di toilet terulang lagi. Memasang wajah yang begitu memelas, dan berkata, "Lu, lagi?"

"Ya emang, kenapa?" Putri yang langsung menatapnya dengan bibir manyun.

"Enggak, sih. Lagian lu ke toilet terus biar bisa ketemu gue ya?" Kata Hari sembari menunjuk wajahnya putri dengan jari telunjuknya itu.

"Ihhh— apaansi. Lagi-lagi geer." Ngerocos putri yang memalingkan pandangannya itu.

"Jangan marah put, bercanda kok." Hari yang refleks tersenyum itu. Kemudian, menggoda putri.

"Puttt, jangan marah. Kan pangeran udah ada disini?" Godanya dengan lembut.

"Deg-degan kan lu put." Suara hati putri yang lengannya pun ikut gemetaran.

"Kok diem aja put. Pangeran pergi ya?" Bujuk Hari.

"Jangannnn!"

"Kenapaaa!?"

"Gapapa sih, yaudah kalo mau pergi. Pergi aja deh." Putri memelas, menghiraukan hari yang ingin pergi darinya.

"Dah, putri." Pamit Hari yang melambaikan tangannya.

***
Suara telepon asrama berdering, suaranya terus bergetar ke seluruh penjuru asrama. Namun, belum ada yang mengangkat telepon itu.

Lalu, mae soimah mendengarnya. Telpon itu langsung di angkat olehnya.

"Halo, ini dengan siapa ya?" Cakap Mae dengan sedikit logat jawanya.

"Mae, ini aku anakmuu!?" Girang Jirayut, sebelumnya jirayut ini tinggal di Thailand untuk berkuliah di sana. Anak semata wayangnya yang selalu di manja semenjak dari kecil.

"Ahhhh, Nak Lanang kuu! Gimana kabare disana nak?" Balasnya dengan tempo cepat, kemudian duduk di kursi dengan kaki yang menyila.

"Baik Mak. Besok jirayut landing ke jakarta ya."

"Yowes, ati-ati yak nak lanangku." Balasnya

BYOODE : CHASING STARS [HANGING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang