23. Jadi?

358 35 0
                                    

Lilis menghela napas, menggapai pelukannya hingga mendarat di punggungnya Gunawan. Ia sengaja membuat pelukan itu sedikit hangat, agar parfumnya menempel.

Kening Gunawan berkerut, "Lepasin." Emosi nya bernada pelan.

"Marah-marah terus, lagi beli kopi kesukaan kamu ya?" Tanya Lilis menunjukkan ekspresi genitnya itu.

"Iya, sambil ngerjain skripsi dosen terakhir." Singkatnya, matanya melirik sedikit.

"Oh gitu, aku temenin deh."

"Terserah." Balas Gunawan yang mengetik skripsinya dengan gerakan sedikit cepat.

"Pas nih momennya. Gue manfatin ah!" Batin Lilis.

Lilis tersenyum, "Kamu ganteng sih."

Gunawan menyembunyikan wajah risihnya itu dengan meminum segelas kopi cappucino nya.

"Gun, peyukkkkk lagi boleh yahhh?" Manja Lilis mengelus-elus tangannya Gunawan.

"Rese! Bisa diem gak sih." Bentak gunawan sembari menutup laptopnya.

"Kok tumben, dia gini biasanya enggak." Batin Lilis mulai curiga.

Gunawan naik pitam, merapihkan semua barang-barang nya di meja tanpa bicara apapun. Melirik sinis lilis yang masih terus bersenyum-senyum padanya. Dan, skripsinya pun terpaksa belum selesai karena terus menerus di ganggu.
✿✿✿

Rara berjalan dan bentar lagi akan sampai di kantin, tapi ia merasa ada yang aneh.

"Eh, dompet gue mana- atau jangan-jangan kentinggalan nih. Gue balik lagi aja deh."

Rara yang panik itu, langsung berlari ke tempat asal. Sungguh tidak menyangka jika rara tidak membawa dompet itu? Gimana kalo bawa?

Meli yang tertawa terbahak-bahak itu, langsung berhenti.
"Ra, kenapa balik lagi?"

"Dompet gue ketinggalan, gue cari gaada di tas gue." Kata Rara yang menggaruk kecil hidungnya.

"Jangan aneh-aneh deh, Ra masa lu lupa?" Tanya Aulia, putri mengangguk mendengar omongannya.

"Gatau gue, gajadi aja deh." Balas Rara dengan pasrah.

"Mungkin di sekolah kita ada tuyul?" Kata Nia yang tertawa terpingkal-pingkal.

Putri yang ikut tertawa, justru menjawabnya
"Mana ada, t-tapi ada sih."

"Siapa?" Tanya Rara yang penasaran.

"Pak Tukul Arwana!" Sontak putri yang tertawa lagi.

Pelatih sudah mulai membuka pintu tempat latihannya itu, membuka gembok agak sedikit bising.

BYOODE : CHASING STARS [HANGING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang