28. Pucuk Cinta Ulam Tiba

346 28 0
                                    

"Iya, jangan pingsan lagi lu. Nyusahin gaada pangeran lagi soalnya." Gumam Nia yang memperhatikan putri dari atas hingga kebawah.

"Pangeran, pangeran. Palalu pelentos!—" Gerutu Putri sembari berlari seperti anak kecil.

Nia menyela, "Eh, kalian mau beli apa?" Tanyanya.

Rara yang masih sibuk memasukan handphone nya itu pun, langsung berbicara "Beli baju kan?"

"Dimana?" Tanya Meli yang melirik-melirik kemegahan mall itu.

Aulia berusaha untuk menyakinkan teman-temannya.
"Duit kalian masih banyak kan?"

Rara tercenung, kemudian perlahan ia menyerigai.
"Masih kok, gue ada dua ratus juta lagi?"

"Gue ada tiga ratus juga."

"Gue sama kaya nia."

"Kalo gue, empat ratus juta sih. Barusan di transfer lagi."

***

Putri yang berandai-andai seorang pangeran datang, terkekeh senang. Senyumannya sudah terlukis di wajahnya yang begitu ceria. Jalan terseok-seok dengan mata yang memandang ke arah jalan.

Namun, tak sengaja ia menabrak seorang gadis manis berhijab dan berpipi agak tembem. Memakai celana kulot dan baju yang longgar.

"Aghh! Maap mba." Kata Putri yang kesakitan dan langsung meminta maaf kepadanya. Gadis itu memasang pandangan malas, dan menghiraukan putri yang meminta maaf padanya.

"Mba, tunggu. Nama mba siapa?" Putri terus bertanya-tanya. Seenggaknya bisa bertemu lagi di jauh hari bukan?

"Kenapa kamu mau tahu?"

"Kali aja, bisa ketemu lagi, bukan?"

"Saya Selfi. Udah jelas kan?" Lantang Selfi, tasnya menggantung di lengannya itu.

"Makasih mba." Ucap Putri yang terbata-bata karena selfi sudah berjalan dari pandangannya.

Hatinya berbisik, "Sombong amat!"

Menunggu lama di dalam toilet, namun belum ada tanda-tanda seorang hari datang. Yang ada malah ketempelan jin toilet kan ga lucu?

"Gue rasa, gabakal ada deh."

Putri, seperti orang gila yang mencari keberadaan seorang pangeran di toilet. Beberapa orang yang lewat menatapnya heran. karena, putri tersenyum-senyum konyol. Lalu, ia membasuhi wajahnya dengan sedikit air di toilet.

"Oh—my God! Akhirnya kita ketemu lagi." Putri tercengo lebar. Matanya terbuka lebar, putri berpikir air yang ia basuhi ke wajah itu adalah air ajaib.

Putri terkecoh melihat..

BYOODE : CHASING STARS [HANGING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang