30. Berdetak Lagi

334 33 1
                                    

Rara tersenyum melihat barang-barang bagus yang terpajang dengan indah dan rapih di setiap langkah kakinya yang berjalan itu.

Membawa banyak sekali paperbag barang-barang mahal. Cukup hati-hati untuk membawanya.

"Kalian, pulangnya duluan ya."

"Kenapa, gak bareng sama lu?" Tanya aulia yang memegang kunci mobilnya lalu menguncir rambutnya.

"Mau ke butik dulu. Ada yang ketinggalan."

Rara berbohong, ia sudah janjian dengan gunawan sebelumnya untuk bertemu walaupun hanya sesaat.

Nia terdiam, merasa ada yang ditutupi oleh rara belakangan ini, "Aneh banget, biasanya gak mau di tinggalin sendirian."

"Nia, ayo cepet masuk. Lu mau di tinggalin?" Kata Meli yang sudah di dalam mobil.

Rara menyembunyikan wajahnya yang sangat pucat itu, dengan detak jantungnya tak normal lagi. Melihat ke cermin kecilnya dan ternyata ia memakai blush on yang begitu mencolok hingga wajahnya memunculkan rona merah pada pipinya.

"Sayang?" Gunawan memanggil rara, dan rara seolah olah mematung.

Mulutnya rara bungkam, seperti ada yang menutupi saat ia ingin berbicara.

"Kamu sakit?" Tanya Gunawan yang memegang pipinya rara.

Matanya berkedip cepat, seluruh badan seperti ada denyutan. "Enggak kok."

Gunawan tersenyum dan mengambil tangannya rara di genggamannya, "Besok lagi aja ya, sekarang kita pulang."

Gunawan tak banyak pikir, ia menggendong rara karena ia pikir rara sakit sehabis latihan tadi sore. "Sini naik."

Rara gugup, "Beneran?"

"Siapa yang bercanda?"

Rara naik di pangkuannya, dan bibirnya pun sudah mulai tersenyum menatap gunawan yang sedang menggendongnya.

"Kan asrama kita jauh, gapapa?"

"Enggak terlalu jauh kok. Yang penting kita berdua."

Gunawan menambahi omongannya itu, "Aku siap menggendongmu kemana saja, yang penting kamu bahagia."

BYOODE : CHASING STARS [HANGING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang