****
Sunmi hanya bisa mematung di pintu ambang kamar mandi, netranya bergerak mengikuti pergerakan Soobin yang kesana-kesini. Ia mendesah lelah, lelah menunggu pencarian dari pria itu.
"Aku akan pulang." Ketusnya beranjak dari posisi awalnya, cekatan Soobin menghentikan pergerakan dari sosok yang basah kuyup tersebut.
"Jangan bergerak, aku malas mengepel lagi." Perintah Soobin mengembalikan posisi Sunmi yang nyaris keluar dari area keramik kamar mandi, lalu memerintah Sunmi untuk tetap di area aman. "Aku akan mencarikan mu baju ganti." Ucap Soobin mengakibatkan Sunmi harus merotasi mata malas. Ia sudah tau semua yang dilakukan pria itu mustahil dan sia-sia, karena tidak ada lagi baju miliknya yang tertinggal.
"Terserah padamu." Lelah beradu mulut, Sunmi lebih baik diam membisu memperhatikan Choi Soobin yang kembali melanjutkan pencariannya yang pastinya tak membuakan hasil, menurut Sunmi.
Namun yang dipikiri Sunmi salah, pria tampan itu memekik bahagia setelah itu menyerahkan benda tersebut. Sunmi menyerngit bingung, apakah pria ini sedang bercanda? Sudah jelas itu bukan baju miliknya.
"Kenakan saja ini." Desak Soobin agar gadis itu mau, dan tentu saja Sunmi menggeleng menolak.
"Ukuran bajumu sangat besar, kau benar-benar aneh."
"makanya, karena itulah ini cocok kau kenakan! Buruan pakai sebelum kau masuk angin." Paksa Soobin meraih tangan Sunmi untuk menerima kaos putih oversized tersebut. "Handuk ada didalam segera mandi sana." Soobin membalikkan badan Sunmi dalam sekali gerakan, mendorong badan gadis Jung kedalam. Namun Sunmi menahan itu semua lalu berbalik menatap Soobin agak ragu, ragu apakah ia harus mengatakan itu atau tidak.
"Anu.." Sunmi mengecilkan nada suaranya, dikarena hal tersebut Soobin menyerngit bingung dengan gadis dihadapannya, pria itu mendekati dirinya ke wajah Sunmi berusaha mendengar penuturan dari dia.
"Kau bilang apa? Coba ulangi lagi?"
"Ish kau! Masa gak tau!"
"Iya gak tau sumpah, seriusan, betulan. Apa?"
Sebentar gadis itu menggit bibir bawahnya, malu mengatakan namun... ia harus melakukannya.
"Pakaian dalam." Ucapnya berbisik menyembunyikan rasa malu yang melanda dirinya. Soobin yang mendengar itu hanya bisa tertawa, ya tertawa dalam hati kalau dia kelepasan menertawain Sunmi bisa-bisa akhir hidupnya sampai sini.
"Ah iya aku lupa, bentar ya." Disaat Soobin ingin kembali pergi dengan cekatan Sunmi menahan pergerakannya dengan menarik ujung T-shirt milik Soobin, dan itu berhasil memuat Soobin berhenti patuh.
"Kau mau kemana? Jangan bilang aku harus memakai punyamu."
"Humm bisa jadi mungkin..." Usil Soobin memberikan efek merah padam pada wajah Sunmi, gadis itu menggeram dalam hati berusaha menetralkan rasa malunya. Ingin sekali Sunmi melakukan teleportasi ke suatu tempat tak kuat menampilkan wajahnya dihadapan Soobin, membuat harga dirinya turun.
Soobin menyengir disaat hatinya sudah cukup puas menggoda Sunmi. "Bercanda." Diakhiri oleh pria itu sendiri, ia tau pasti Sunmi sudah menyisipkan kata-kata mutiara di antara namanya.
"Kau benar-benar inginku bunuh?"
+×+
Langit Seoul sedang di hantam oleh petir bergemuru, awan hitam mulai menyelimuti seluruh langit yang menandakan akan turun hujan yang cukup deras. Sunmi yang sedang berdiri menatap kondisi hanya bisa menghela napas prustasi.
Mau tak mau ia harus menunda pulangnya dikarena hujan langsung turun menguyur kota Seoul, mana lagi ia tidak membawa perlengkapan hujan. Sungguh nasibnya benar-benar sial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled // Choi Soobin
Fanfiction(Baca aja dijamin candu) -Soobin he is my boyfriend, my spoiled boyfriend- Bagaimana riwehnya seorang Jung Sunmi mengurusi seorang Choi Soobin yang manjanya minta ampun, membuatnya pusing kepayang. Namun hal itulah yang membuat dirinya menyukai ia...