#14. Khawatir

76 30 0
                                    

****

Sunmi berjalan mondar-mandir di depan pintu apertemen, rasa takut, khawatir, cemas, risau bercampur menjadi satu didalam hatinya. Menggigit kuku-kuku jarinya Sunmi sangat gelisah saat mengetahui jam menunjukkan pukul 2 pagi dimana ia belum menemukan keberadaan sosok yang ia tunggu. 

Biasanya kalau Soobin ingin keluar atau menginap di lain tempat dia pasti menghubungi Sunmi, tetapi kali ini pria itu hilang tanpa kabar membuat Sunmi cemas bukan main.

"Oh ayolah Soobin angkat teleponku." Sunmi mengetuk-ngetuk layar ponselnya cemas berulang-ulang menelpon dan memberi pesan kepada Soobin, ia pun juga menanyai teman-teman Soobin.

Knop pintu terbuka sontak Sunmi terkejut berharap itu adalah Soobin yang ia tunggu sedari tadi. Dan harapan Sunmi pun tak terkabul, yang masuk itu bukanlah Soobin melainkan Beomgyu.

"Oh hai Nuna kau belum tidur?" Sapa Beomgyu melambaikan tangannya pada Sunmi yang memasang wajah blank nya.

"Kenapa kau yang muncul Beomgyuu!!" Kesal Sunmi menggoncang badan Beomgyu tanpa ampun, Beomgyu yang tak mengerti apa-apa hanya bisa pasrah dan menerima serangan dari Sunmi.

Sudah cukup pusing Beomgyu dibuatnya Sunmi menghentikan aksinya, menangis yang bisa ia luapkan karena belum mengetahui keberadaan Soobin kekasihnya.

Wajah Beomgyu ikut melunak melihat Sunmi yang menangis, membawa gadis itu kedalam pelukannya. 

"Sudahlah Nuna, jangan menangis. Aku tahu Soobin hyung bisa menjaga dirinya sendiri, dia kan bukan anak kecil lagi." Ujar Beomgyu mengelus-elus pundak Sunmi dan membiarkan gadis yang ia anggap menjadi kakaknya sendiri itu menangis pada dadanya.

Sunmi mengelap air matanya, menatap Beomgyu dengan sendu. "Walau begitu seharusnya ia memberitahu ku sesuatu." Ucap Sunmi ditengah-tengah tangisannya.

Disaat mereka sedang asik bercenkrama tanpa mereka sadari tiba-tiba pintu terbuka menampakan sosok Choi Soobin bertampilan berantakan. Matanya yang tadi sayu langsung membulat sempurna disaat melihat keberadaan Beomgyu dan Sunmi.

Sunmi terdiam, entah mengapa dia menjadi diam dan mulutnya tak bisa berbicara memilih memperhatikan keadaan Soobin dari atas kepala hingga ujung kaki.

"Hyung kau dari mana saja?!" Bentak Bomgyu kesal.

"Apa yang kalian berdua lakukan ditengah malam seperti ini?" Bukan menjawab pertanyaan Beomgyu Soobin malahan bertanya balik sambil melihat Sunmi dan Beomgyu bergantian. Tatapan Soobin tertuju pada Sunmi. 

"Kau menangis? Ada apa denganmu?" Tanya Soobin khawatir pada Sunmi yang masih membisu, ia membiarkan lelaki kelahiran desember itu memegangi dirinya. 

Satu pukulan ia daratkan pada dada bidang Soobin, menatap penuh amarah kepada sosok di hadapannya. "Kau menyebalkan sekali!!" 

"Kau darimana saja?!"

"Kenapa tidak memberitahuku?!"

"Kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi?!"

"Kau tahu aku sangat khawatir!!" 

Sorot mata Sunmi sangat tercetak kecemasan, kecemasan terhadap Soobin. 

"Itu ponselku habis batrai." Jawab Soobin mengeluarkan ponselnya yang mati sebagai bukti bahwa ucapannya benar. Sunmi menyeka sudut matanya, lelah sudah menangisi pria itu Sunmi memilih memutar haluannya menuju ke kamar. 

Membanting pintu cukup keras, mengartikan Sunmi sedang sangat kesal. Menenggelamkan diri pada selimut tebal. Mengabaikan suara pintu yang terbuka Sunmi lebih memilih menangis di bantalnya.

Spoiled // Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang