#04. Hutang?

223 92 9
                                    

****

Mengedor pintu bertubi-tibu tak sabaran, membuat keributan sehingga memancing perhatian seseorang pria berjas yang sedang berjalan santai. Menyapa, itulah hal pertama yang ia lakukan pada wanita asing itu. Tak peduli, sosok berponi itu tetap melanjutkan kegiatannya, sambil berteriak memanggil nama penghuni didalam.

"Yak!! Sunmi! Jung Sunmi buka pintunya cepat!!" Teriaknya semakin kencang dan semakin brutal, rasa kesabarannya habis wanita itu mulai mengambil ancang-ancang ingin menobrak pintu seperti seorang pria. Tetapi hal itu tak terjadi dikarenakan pria tadi langsung menahannya. Diluar dugaan tenaga wanita itu hampir setara dengan tenaga seorang pria.

"Hey Hey! Kalau mau membuat keributan jangan di apertemen orang dong!" Bentaknya, seperti tuli wanita itu lagi-lagi mengabaikan dan sekuat tenaga melepaskan cengkraman pria itu. Masih keras kepala, Jaehyun tak habis pikir bahwa keamanan Apertemennya ternyata masih sangat buruk. Bisa-bisa nya orang gila masuk menerobos para penjaga.

Mengencangkan cengkraman Jaehyun mulai tegas terhadap wanita tak dikenalnya tersebut, "Jangan sampai para penjagaku menyeret mu keluar!" Tegasnya sekali lagi. Sudah tak ada perlawanan, wanita asing itu melepas cengkraman dan memberi jarak antara mereka, tak lupa ia menatap tajam pria itu seperti ingin membunuh, membuat sosok Jaehyun hanya dapat tersenyum kikuk.

"Dimana dia?" Langsung ke inti, gadis itu menanyakan keberadaan sosok Sunmi yang ia cari sedari tadi, memangut-mangut paham ber 'oh' ria Jaehyun pun mencoba mengajak gadis itu untuk ke ruangannya berbicara supaya lebih nyaman. Langsung menolak mentah-mentah hal itu membuat Jaehyun tertegun, dalam sejarah tak pernah ada seorang wanita yang menolak ajakannya, tapi kali ini berbeda, Jaehyun sepertinya kalah.

"Ku dengar ia ke Korea."

Membulatkan mata tak percaya, "Korea?!" Teriaknya spontan terkejut, kini isi hatinya ialah sebuah sumpah serapa yang ia tujukan kepada Jung Sunmi, mendumel dan mengutuki gadis bermarga Jung itu.

"Kapan? ngapain? mengapa? dengan siapa?!" Membombastis pertanyaan kepada Jaehyun membuat pria itu bingung mau menjawab apa duluan.

"Woaww Calm Down Honey, Calm Down." Ucapan Jaehyun mengundang tatapan tajam dari Naomi. Selanjutnya Jaehyun hanya tertawa singkat untuk mengakui bahwa dirinya sedang bercanda, tetapi wanita dihadapannya seperti menganggapnya serius.

"Stres" Gumamnya,

Tersenyum miring Jaehyun menatap wanita yang lebih pendek darinya itu dengan tatapan tak bisa dimengerti. "Mau tahu?" Jaehyun mengajukan pertanyaan, dan gadis itu hanya ber 'hm' dingin, berusaha tak ingin akrab dengan pria itu. Oke Jaehyun memahami hal tersebut.

"Berikan nomor ponselmu." Menyunggingkan senyuman termanisnya, bukannya luluh wanita itu menatap jijik figur dihadapannya.

Membuang nafas kasar, Naomi terkekeh lepas, "Astaga aku baru tahu meminta nomor ponsel adalah modus baru bagi para playboy jaman sekarang, amazing." Ejeknya. Terdiam, pemilik apertemen itu hanya dapat diam tak dapat membalasnya lagi, Jaehyun telah kehabisan kata-kata dibuat skakmat oleh Naomi.

Merotasi mata malas menanggapinya juga, Naomi pergi mengabaikan Jaehyun, berbalik haluan segera mungkin kakinya melangkah ke lift dengan tak sabaran menekan tombol-tombol itu.

+×+

Melangkah bebas melewati lobi, wanita Jepang itu memokuskan intens pada gawainya terburu-buru me scroll sana sini mencari orang yang belum ia temukan. Sebenarnya Naomi ingin banyak bertanya pada Jaehyun, tetapi melihat dari gayanya membuat Naomi harus berhati-hati dari pria itu, ia terlihat seperti seorang PlayBoy, Batin Naomi.

Spoiled // Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang