#08. Selamat datang Naomi

116 43 5
                                    

****

"Choi Beomgyu." 

"Apa?"

"Bangun cepatt!!" Sunmi mulai berteriak sambil menggoncang-goncang badan kecil Beomgyu, mengumpat dalam hati, bila saja gadis Jung itu bukan lebih tua darinya mungkin ia sudah berani baku hantam dengan Sunmi.

Membuka mata malas masih diselimuti rasa ngantuk melanda, "Wae?" 

Tersenyum cerah melihat Beomgyu yang kini sudah bangun, Sunmi sangat terlihat girang hari ini. "Soobin."

"Kenapa Soobin?" 

"Ternyata dia memiliki black card loh." Bisik Sunmi.

Spontan mendengar kata tersebut mata Beomgyu yang tadinya sayup masih mengantuk kini telah menjadi segar bugar. "Jinjja?!" 

Segera Sunmi mengangguk-anggukan kepalanya meyakinkan sosok dihadapannya, Beomgyu pun memasang ekspresi ber api-api dan memukul geram bantal yang ia gunakan saat tidur tadi. Pada bola mata hitamnya terlihat sebuah api besar telah berkobar. 

"Ini gak bisa dibiarkan!" Ketus Beomgyu napasnya menderu kasar dan dapat jelas didengar Sunmi disampingnya. Sunmi berpikir apa Beomgyu sedang marah?

"Kenapa kau terlihat marah?" Sunmi bertanya,

"Bagaimana tidak marah! Selama seminggu ini ia memakai uangku! Sekarang gantian dirinya harus membelikanku sebuah apertemen menggunakan Black Card nya itu!" Sunmi yang mendengar penjelasan dari Beomgyu pun tertawa, ia mengerti apa yang dirasakan Beomgyu. 

Sunmi pun kalut dalam acara tawa tertawanya Beomgyu merasa kesal dan menatap tajam kepada gadis dihadapannya. "Hah aku mau pergi keluar dulu." Beomgyu bangkit dari duduknya mengenakan mantel karena saat ini suhu sangat begitu dingin lalu meninggalkan Sunmi yang terdiam sendiri.

Mencemberutkan bibir sedih, ia tak menyukai atmosfer yang sepi. Dirinya paling sangat membenci kesunyian, mengambil aktifitas dari pada melamun terbengong membuang waktu. 

Sunmi memasangkan sebuah celemek biru pada badan mungilnya lalu mengenakan sarung tangan dan ia pun memilih bersih-bersih untuk mengisi waktu luangnya. Ia memulai dari memvacuum cleaner lantai apertemen, setelah itu berahli membersihkan sofa dan mengganti seprei kasur kebangsaan milik Choi Soobin. 

Kini tangan Sunmi datang untuk mengelap kaca besar yang terlihat mulai mengotor karena jarang dibersihkan.

"Aish orang-orang dirumah ini sangat pemalas." Komentar Sunmi tanpa menghentikan kegiatannya. Tak dapat berhenti badan Sunmi seperti sudah terbiasa bergerak untuk melakukan hal-hal yang lainnya contoh seperti saat ini ia melanjutkan kegiatannya untuk mencuci baju dan mencuci piring. 

Sebuah suara pintu dibuka terdengar oleh telinga Sunmi, akhirnya ia tersenyum senang karena dia tak sendiri lagi berada dirumah yang sangat membosankan. 

"Wah Beomgyu cepat sekali kau kembali." Celutuk Sunmi masih terfokus dalam busa cucian piringnya tanpa melihat sosok dibelakang sana yang tengah celingak-celinguk bingung.

"Beomgyu? Dimana dia?" Tanya pria jakung itu mencari sosok yang diucap Sunmi.

Gadis bersurai hitam itu pun terkejut dan baru menyadari bahwa pria itu bukanlah Beomgyu.

"Oh kau rupanya Soobin, aku pikir Beomgyu." Sunmi pun terkekeh renyah merasa konyol saat membayangkan Soobin itu adalah Beomgyu.

"Ngomong-ngomong apakah rapat mu sudah selesai tuan Choi Soobin?" 

"Sudah." Jawab Soobin singkat sambil meneguk segelas air karena ia merasakan tenggorokannya sangat kering selepas pulang dari acara meeting nya.

Spoiled // Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang