#05. Kencan

209 83 11
                                    

****

Seminggu telah berlalu begitu saja, yang artinya masa liburan musim panas Sunmi tersisa 53 hari lagi, memang waktu benar-benar tak terasa sudah berlalu, dan hari hari yang ia lalui di Korea hanya berjalan seperti biasa, tidak ada yang spesial sedikit pun. Seperti contoh saat ini Sunmi menghembuskan napas kasar merebahkan diri di kasur. Melentangkan kedua tangannya sambil menatap langit-langit kamar yang tak begitu menarik.

Tak ada yang bisa ia lakukan selain melamun dan menunggu masa liburannya habis dan kembali terbang ke Amerika. Tiba-tiba suara pintu terdengar oleh Sunmi, melirik siapa pelakunya dan ternyata benar tebakannya bahwa itu adalah...

"Soobin?" Panggilnya, 

"Hm?" Sahut si pemilik nama tanpa memalingkan tatapannya dikarenakan dirinya masih fokus mencari sesuatu di kamar tersebut. Penasaran, Sunmi duduk menyilang sambil memperhatikan kegiataan Soobin. Soobin yang merasa diawasi pun mengarahkan netranya kepada Sunmi, sehingga terjadilah acara tatap-menatap antara sepasang kekasih itu. Tak bergeming sedikit pun, Sunmi memecahkan keheningan. 

"Aku heran." Gumamnya walaupun begitu dapat terdengar jelas oleh Soobin, "Heran karena apa?" Menuju ke kasur dan duduk disamping Sunmi yang masih menatap kosong lurus kedepan.

Mengangguk-angguk tak jelas, Sunmi terlihat seperti orang yang tengah ditimpah badai kehidupan, wajahnya terpancar seperti orang yang sangat frustasi. "Ya heran saja." Jawabnya tak jelas. Soobin yang mendengar itu ikut tak bergeming, diam itu hal yang ia lakukan bersama Sunmi. 

Sebuah kepala muncul diantara sela pintu kamar, tetapi hal itu tak membuat dua sejoli itu terpengaruh dan masih setia tenggelam pada pikiran masing-masing. Beomgyu menghembuskan napas kasar sambil menggeleng-geleng tak mengerti, ya tak mengerti akan sepasang kekasih aneh itu.

"Hei kalian berdua daripada melamun tak jelas, lebih baik pergi berkencan. Ini weekend jadi bersenang-senanglah!" Pintah Beomgyu, secara bersamaan kepala Soobin dan Sunmi menoleh ke arah Beomgyu, "Ya?" dan kata-kata yang terlontar dari mulut mereka pun juga sama. Mendecak heran Beomgyu bergumam kecil pada dirinya "Astaga mereka seperti sudah ada ikatan batinnya saja." 

"Okelah aku pergi duluan yaa, Bye!" Lanjutnya dan menutup pintu dengan keras, bukan Soobin namanya bila ia tak mudah terkejut, dan lihatlah Soobin benar-benar terkejut, sampai-sampai terpelanjat kaget dikarenakan ulah Beomgyu si kepala kecil.

Netra Soobin beralih menatap sosok Sunmi yang tengah menunduk lemas, jatuh dalam pesona seorang Sunmi, Soobin kembali termenung menatap gadis disampingnya. Satu ide terlintas dalam pikirannya, Soobin tersenyum cerah. "Bersiap-siaplah, kita akan kencan hari ini." Ujar Soobin bersama senyuman manisnya, 

dan BOOMM! jantungnya Sunmi seperti habis di bom penjajah, tiba-tiba jantungnya menghasilkan tempo yang berbeda, karena yang ini jauh lebih cepat. Tak merespon ucapannya Soobin, Sunmi hanya diam terbeku, karena gugup. Padahal ini bukan kencan pertama mereka tetapi mengapa Sunmi selalu saja berdegup kencang setiap saat Soobin mengucapkan kata-kata yang dapat membuat dirinya tersipu malu. 

Soobin memperhatikan wajah Sunmi yang memerah, juga memperhatikan mata indah Sunmi yang tengah menatap arah lain. Soobin tahu pasti bahwa Sunmi sedang gugup dan tidak memiliki keberanian menatap dirinya. Kedua tangan indah Soobin terangkat untuk menangkup pipi milik Sunmi, seperti memaksa Sunmi untuk menatap balik matanya, mau tak mau Sunmi harus menerima dan hal itu pun terjadi. 

Mereka menukar tatapan, Sunmi dapat melihat dengan jelas pantulan dirinya pada mata hitam indah milik Soobin. Mengkikis jarang, Soobin semakin lama mendekatkan wajahnya kepada Sunmi. Semakin dekat Sunmi pun juga dapat merasakan dengan jelas deru napas hangat seorang Soobin menerpa wajahnya, deru napas mereka kini telah tercampur dan tersisa  beberapa centi lagi jarak antara mereka.

Spoiled // Choi SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang