****
Brak!!!
"Ah sialan!" Umpatan keluar bersamaan dengan sebuah remote mini digenggamannya ikut terlempar.
"Kenapa! Kenapa! Kenapa pria itu ikut dengannya kesana?! Ah aku jadi tidak bisa meledakkan dirinya ck." Geram Yewon tak kuasa menahan keinginannya untuk menekan tombol aktif pada remote yang baru saja ia lempar.
"Tapi bagaimana perjanjian dengan Jae-"
"Aku tidak peduli, intinya aku ingin gadis itu meledak secepat mungkin dan hancur berkeping-keping." Sosok yang mendengar kekesalan Yewon hanya bisa menghela napas kasar, setelah itu ia menatap monitor kembali melihat lingkaran merah dan biru itu masih saja berdekatan dikarena hal tersebutlah yang mengundang amarah Yewon.
"Kalau kau mau meledakkan gadis itu, ledakkan saja langsung." Santainya mengutip remote yang tak jauh dari jangkauannya dan menyerahkan pada Yewon.
"Sudahku bilang, karena ada pria itu didekatnya makanya aku tidak bisa menekannya!" Sarkas Yewon kesal, lelah berbicara berulang kali dengan temannya tersebut. Bangkit dari posisinya dan meneguk segelas air menyiram tenggorokannya yang kering.
"Ei, jangan salahkan aku karena Jaehyun membayar dengan nominal tinggi."
"Kenapa kau terima?!"
"Ya mana aku tau, orang uangnya sangat membuatku tergiur. Mau bagaimana lagi." Santainya tak peduli sambil berputar-putar pada bangku 360° tersebut mengabaikan ancaman dari Yewon.
"Yak Jungkook! Seharusnya kau berpikirlah aku hanya ingin melenyapkan gadis itu, artinya aku hanya butuh dengan jangkaun jarak 1m saja."
"Jangan salahkan aku, kalau dia membayar 1 juta tidak apa-apa, ini 20 juta tentu aku menggunakan ledakan yang jangkauan sampai 20m." Jungkook menyedot susu pisangnya sesekali mendecak kagum dikarenakan citra rasa dari minuman tersebut.
Lelah mencereweti pria tersebut, Yewon menjatuhkan badannya ke kursi. "Aish sialan, bagaiamana mau memisahkan mereka, berjarak 5m saja tidak bisa apalagi lebih dari 20m." Monolognya merutuki kesalahannya yang sepele, sedikit lagi ia bisa melenyapi gadis bernama Sunmi itu.
"Ngomong-ngomong kode berwarna biru ini siapa Won?" Tanya Jungkook penasaran menunjukkan bulatan biru di monitor. "Ah aku capek menjelaskannya padamu kan sudah kubilang pria itu! Bernama Choi Soobin itu!." Final Yewon dan ia pun bangkit dari duduknya meninggalkan ruangan tersebut lelah berdebat.
Membiarkan Jungkook berkencan dengan susu pisang kesukaannya.
Tiba-tiba ponsel milik pria Jeon itu berbunyi.
"Oh halo Jae~~"
'Halo juga dokter, maaf aku ingin menanyai hal apa yang anda masukkan pada gadis itu?'
Pria Jeon itu merotasi matanya malas. "Hei hei hei sudah kubilang jangan panggil aku dokter, itu canggung sekali panggil saja dengan santai seperti Jeykey atau sejenisnya!"
Terdengar kekehan kecil disebrang sana sebelum melanjutkan. 'Baiklah-baiklah, btw Jungkook apa aku boleh tahu benda apa itu? Yewon mengatakan itu alat radar. Benarkah?'
"Yap benar tapi ada plusnya juga~~"
'Ha? Plusnya?'
"Ei? Yewon tidak memberitahumu?"
'Tidak, hanya radar doang.' Balas Jaehyun sambil menatap layar ponsel miliknya yang lain dan sedang menampilkan radar lokasi gadis bernama Jung Sunmi.
"Woah parah-parah, asal kau tahu benda plus ini adalah hal yang mengejutkan daann Boamm!!" Jaehyun yang mendengar ungkapan dari Jungkook hanya bisa mengerutkan dahinya tak mengerti.
'Aku tidak mengerti maksudmu Jeon Jungkook.'
"Kau ni! Itu Boom!!"
+×+
17 jam lebih dirasakan, punggung merasa sakit dan panas sama halnya yang dirasakan pria bermarga Choi Soobin yang mondar-mandir ke kamar mandi.
"Soobin, sejam lagi kita mau turun, duduklah pakai sabuk pengamanmu." Pintah Sunmi sedikit berbisik tak mau membuat keributan di dalam pesawat.
"Aku bosan tak menyangka akan selama ini." Ngeluhnya mulai mengambil posisi di sebelah Sunmi.
"Ck, lebih parahan aku pas mendatangimu waktu itu. Aku mengambil penerbangan pagi hari sampainya di Korea pagi dini hari, melelahkan tahu!" Ucap Sunmi terdengar seperti mencurahkan isi hatinya.
"Hei kenapa malah jadi mengaduh nasib?"
"Ah sudahlah! kalau kau bosan keluar saja dan loncat dari pesawat ini!" Sunmi segera membuang mukanya ke jendela mengabaikan suara tawa dari Soobin.
Sebelum melakukan aksinya, pria berlesung indah itu memeriksa keadaan sekitarnya dan dirasa aman segera ia melancarkannya aksinya.
Tangannya datang memeluk badan mungil Sunmi dari belakang. "Aku hanya bercanda." Bisiknya pas di telinga Sunmi. Sunmi yang mendapatkan perlakuan tiba-tiba tersebut hanya bernapas pasrah.
"Lepaskan bodoh, dikira orang nanti kita sedang berbuat mesum." Kesal Sunmi mencubit punggung tangan Soobin.
"Tidak apa-apa dengan pacar sendiri."
Sunmi yang mendengar ungkapan itu hanya bergedik geli. "Emangnya kau bisa menjelaskannya dengan menggunakan bahasa inggris?"
"Hm bisa."
"Coba."
"Ekhem ekhem oke-oke. Begini 'It's okay this is my girlfriend, we making love'." Jawab Soobin dalam menggunakan bahasa inggris ala buatannya.
"Y-yak! Apa maksudmu dengan 'making love'?!" Sarkas Sunmi kesal merasa hal itu terlalu vulgar bagi dirinya.
"Hei itu kan artinya sedang bermesra-mesraan Sunmi. Emangnya apa yang sedang kau pikirkan?"
"Walau bahasa inggrisku buruk setidaknya aku ada peningkatan! Itu hal vulgar Choi Soobin, arti kasarnya bersetubuh atau bercumbu begitu.." Sunmi sedikit mengecilkan nada suaranya disaat mengatakan hal-hal terlarang itu.
"Begitu ya, padahal aku tidak memikirkan hal tersebut. Yang kumaksud ya hanya berpelukan."
"Kalau berpelukan ya kau bilang saja Hug-hug... hug apa ya?" Tanya Sunmi kebingungan tak bisa melanjutkan ucapannya.
"Cuddle maksudmu?" Soobin menyeringai disaat melihat perubahan warna di wajah kekasihnya tersebut.
"I-iya itu!"
"Tapi aku maunya lebih dari Cuddle." Ujar Soobin mulai menelusupkan tangannya ke area terlarang.
"Pramugari!! Tolong ada orang mesum!!!"
+×+
aduh-aduh ku back,,, mohon atas dukungannya yya maaf lamaaa sekalii... ku sedang sedih dengan cerita nih sepi banget tapi pengen ngetamati jadii doain sampe tamat! Kawal sampe tamat yya!! Lof yuu <3
Keep stream 0X1 Love song (i know i love you) !!
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled // Choi Soobin
Fanfiction(Baca aja dijamin candu) -Soobin he is my boyfriend, my spoiled boyfriend- Bagaimana riwehnya seorang Jung Sunmi mengurusi seorang Choi Soobin yang manjanya minta ampun, membuatnya pusing kepayang. Namun hal itulah yang membuat dirinya menyukai ia...