4

411 65 16
                                    

----

"Tuh orangnya." Tunjuk Taehyung pada Y/n menunjukkan seorang gadis yang harus Y/n temui.

"Iya aku tau. Kau fikir aku nenek-nenek lupa sama muka tu perempuan!" Y/n meninggalkan Taehyung, menghampiri gadis yang Taehyung tunjukkan tadi, Irene.

"Hai, Irene kan?" Sapa Y/n dengan wajah ramahnya.

Irene menatap Y/n dengan mengerutkan dahinya. Mengingat-ingat wajah gadis ini.

"Aku Y/n." Y/n menjulurkan tangannya.

Irene masih terdiam sejenak, sebelum memutuskan untuk merespon uluran tangan Y/n

"Ada apa?" Tanya Irene dingin.

"Hmmm... aku mau jelasin kejadian kemarin. Aku tidak ada hubungan apa-apa sama Taehyung..." Y/n bingung akan menjelaskan apalagi.

"Terus?" Irene menjawab dingin membuat Y/n sedikit kesal.

"Aku bingung jelasinnya. Kemarin itu aku pingsan di halte. Dan tidak ada yang mau tolong aku selain Taehyung. Taehyung bawa aku ke kosannya karena kemarin aku sama sekali tidak bawa identitas apapun yang bisa nunjukkin Taehyung untuk tahu di mana rumahku." Y/n terdiam sejenak.

"Harusnya kai bersyukur. Taehyung, namja yang sayang padamu itu ternyata bener-bener berhati malaikat." Ueek Y/n ingin muntah seketika ketika mengucapkan kalimat terakhirnya.

"Pokoknya intinya aku tidak kenal Taehyung." Hanya itu yang bisa Y/n jelaskan. Bingung karena Irene tak meresponnya, malah sibuk membuka-buka buku catatan yang digenggamnya.

"Ok. Udah?" Tanya Irene dengan wajah datar.

"Udah." Y/n menahan kesalnya yang kini sudah naik mencapai ubun-ubun.

"Aku harus percaya padamu?" Irene semakin sibuk membuka lembaran-lembaran bukunya.

"Tidak juga sih. Aku ngomong kaya gini karena disuruh Taehyung. Jadi mau percaya atau tidak terserah kau. Ok?" Y/n tersenyum lalu pergi meninggalkan Irene.

"Ish!" Irene menghentakkan kakinya, sangat kesal dengan sikap Y/n yang tak meminta maaf padanya sama sekali.

"Udah?" Tanya Taehyung antusias tersenyum menatap Y/n yang melangkah mendekatinya.

"Udah!" Ketus Y/n melintas di depan Taehyung.

Taehyung bergegas melangkah dengan cepat menghampiri Irene yang sekarang duduk di bangku taman depan kampusnya.

"Irene." Belum sempat Taehyung mengutarakan apapun tiba-tiba.

'PLAK'

Tamparan itu mendarat mulus di pipi Taehyung, untuk kedua kalinya. Lalu Irene pergi meninggalkan Taehyung yang masih kebingungan. Ada apa ini? Bukankah Y/n sudah menjelaskan semuanya? Taehyung melangkah geram kembali menuju Y/n yang kini terlihat menyandarkan sebagian badannya pada motor Taehyung sambil sibuk memainkan ponselnya.

"Heh! Kau sudah jelasin semuanya pada Irene kan?" Taehyung menyambar ponsel Y/n agar pandangannya terfokus menatap Taehyung.

"Ish... Apaan sih! Balikin ga!" Y/n kesal dengan tingkah Taehyung yang seenaknya.

"Kau ngomong apa tadi sama Irene?" Taehyung kini membulatkan matanya.

"Aku jelasin semuanya! Aku udah bilang semua yang terjadi kemarin sama dia. Masih kurang?" Y/n menjinjit-jinjitkan kakinya mencoba mengambil ponsel dari tangan Taehyung.

"Terus kenapa Irene tadi masih aja menampar ku?" Taehyung masih berusaha keras mengangakat tangannya agar Y/n tak bisa meraih ponsel.

"Ya mungkin dia tidak percaya padaku!" Y/n kini berhenti berusaha mengambil ponselnya, karena percuma, postur Taehyung lebih tinggi darinya.

Innocent ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang