5

329 55 10
                                    

----

Taehyung mulai panik. Ada apa lagi dengan gadis ini? Di tambah semua tatapan mahasiswa, mahasiswi, dan tentu dosen di depan sana sudah tertuju pada Y/n dan Taehyung tentunya, karena jelas-jelas ketika gadis itu memasuki kelas orang pertama yang ia dekati dan ia sapa adalah Taehyung.

"Aku sudah telat Tae." Ucap Y/n dengan suara parau, semua penghuni ruangan hening ini bisa mendengar jelas ucapan Y/n.

Untuk kedua kalinya kejadian itu terulang lagi. Taehyung pria malang tak bersalah ini mulai menerima tatapan tajam dari orang di sekelilingnya 'lagi'.

"Taehyung!." Pekik Seokjin dan Jungkook berbarengan meminta penjelasan dari Taehyung.

Muka Taehyung kini seketika memerah, menahan malu yang teramat besar, menahan rasa malu dari semua hal yang orang-orang ini pikir, menahan malu dari suatu hal yang tak pernah ia lakukan.

"Ekhem. Silahkan selesaikan di luar." Ucap Dosen di depan sana tak mau ikut campur akan masalah Taehyung dan gadis yang kini mual-mual di sampingnya itu.

Bergegas Taehyung menarik pelan lengan Y/n, dengan tersenyum getir melihat semua pandangan aneh tertuju padanya 'lagi'.

"Sini kau." Taehyung menarik paksa lengan Y/n menuju taman belakang, karena di koridor kini tengah penuh dengan mahasiswa yang menghambur keluar kelas.

"Tae. Sakit." Y/n meringis karena cengkraman tangan Taehyung sangat kuat.

"Kau keterlaluan tahu tidak!" Taehyung kini membentak Y/n.

"Kau kan udah janji padaku! Kalo kau bakal anterkan aku untuk menguntit Jimin sampai aku balikan lagi. Kalo kau bilang 'iya' tadi aku tidak akan ngelakuin hal bodoh kaya gitu." Y/n menjawab masih dengan tampang datar seolah ucapannya tadi hanya bercandaan biasa.

"Bercanda mu kelewat batas, Y/n-ssi!" Taehyung mulai sulit mengatur nafasnya yang kini mulai memburu.

"Maaf." Y/n memutar balikkan tubuhnya, tak sanggup melihat tampang Taehyung yang sangar seperti zombie yang ingin memakan otak Y/n.

Taehyung melihat Y/n kini melangkah menjauhinya dengan wajah tertunduk, pasti gadis itu kini sedang menutupi matanya yang berair, karena sifatnya yang sangat cengeng, pikir Taehyung.

Sejenak Taehyung terdiam hanya memperhatikan langkah gadis itu yang semakin menjauh. Tetapi semakin jauh langkah yang Y/n ambil, maka semakin meronta pula batin Taehyung di dalam sana. Meronta meminta Taehyung untuk mengejar gadis bodoh itu.

"Ssshhh..." Taehyung mengacak-acak rambutnya kesal. Kesal, karena entah mengapa ia tak pernah tega membiarkan gadis itu pergi dalam kesedihannya.

Taehyung setengah berlari menghampiri gadis menyebalkan yang telah membuatnya malu setengah mati tadi.

"Y/n. Maaf." Taehyung berada di samping Y/n, menyejajarkan langkahnya dengan Y/n.

Y/n terdiam menatap Taehyung. Aneh! Buakankah baru saja tadi ia marah-marah? Y/n bingung dengan sikap Taehyung yang naik-turun setiap saat Taehyung.

"Maaf aky sudah lupa dengan janji aku." Taehyung melontarkan kata-kata itu secara tidak sadar, sehingga kini ia merasakan sangat membenci dirinya sendiri.

"Iya tidak apa-apa." Y/n menepuk-nepuk pelan puncak kepala Taehyung sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Yuk." Y/n menarik lengan tae
Taehyung setengah berlari seperti tak pernah malakukan salah apapun membuat Taehyung mengutuk dirinya sendiri, menyesal kini ia karena telah meminta maaf pada Y/n tadi.

***

"Kita harus ya seperti ini?" Taehyung menepis semak-semak yang menghalangi wajahnya.

"Berisik deh!" Y/n memukul pundak Taehyungdengan tasnya, selalu! Dan Taehyung hanya bisa menutup mulutnya rapat-rapat kini.

Innocent ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang