18

256 53 7
                                    

____

"Mandi, makan, terus istirahat." Ucap Taehyung masih duduk di atas motornya. Sedangkan Y/n telah berdiri di sampingnya.

Mereka kini berada di depan pagar rumah Y/n. Taehyung telah mengantar Y/n pulang.

Y/n mengangguk mengembangkan senyumnya.
"Ya udah aku masuk ya?" Lanjut Y/n bingung akan berkata apa lagi dan bingung akan memeperlakukan Taehyung seperti apa. Karena setelah kejadian tadi, Taehyung tak mengucapkan ikrar apapun antara mereka berdua. Tak memperjelas hubungan mereka saat ini. Apa sebenarnya status mereka? Y/n masih belum mengerti dan belum mau menanyakannya.

"Jangan tidur malam-malam ya." Seru Taehyung membuat Y/n yang sedang melangkah memasuki halaman rumahnya sempat menoleh dan tersenyum.

'Drt... Drt... Drt..'

Ponsel Y/n bergetar beberapa kali. Dengan segera Y/n merogoh isi tasnya, meraih ponselnya.

'Jimin?' Y/n heran, ada apa Jimim menelepon malam-malam begini?

"Halo Jim?" Sapa Y/n sambil tetap melangkahkan kakinya memasuki teras rumahnya.

"Halo Y/n-ah. Kau dimana? Dari tadi aku telepon kok tidak diangkat?" Tanya Jimin terdengar sangat khawatir.

"Hmm. Aku di rumah." Y/n kembali sedikit berbohong.

"Aku ingin ngomong sesuatu padamu." Ucapnya dengan nada sedikit memohon.

"Besok ya Jim. Udah malem, lagian aku mengantuk." Ucap Y/n menolak dengan lembut ajakan Jimin, kini Y/n sudah membuka pintu dan memasuki rumahnya.

"Janji ya besok?" Ucap Jimin penuh harap.

"I...ya janji." Balas Y/n sedikit ragu, ragu karena takut Seulgi menyiramnya lagi jika ia melihat Y/n sedang berduaan dengan Jimin.

"Ya udah selamat malam ya. Jangan tidur malem-malem ok." Perkataan Jimin kali ini terdengar sangat manis membuat Y/n tersenyum sendiri mendengarnya.

Panggilan terputus. Y/n masih menggenggam ponselnya kuat. Kembali kebimbangan itu merajainya. Kenapa dengan hatinya kini? Selalu seperti ini. Tak dipungkiri ia nyaman di dekat Taehyung, tapi tak dapat dielakan juga dirinya mungkin masih menggilai Jimin.

Y/n duduk di ujung kasurnya. Pandangannya terlihat kosong, tatapannya menerawang membayangkan kajadian akhir-akhir ini, hingga kejadian tadi sore, tingkah Taehyung yang memebuatnya semakin bingung.

Y/n menyimpan tas selempangnya, dengan langkah lemas ia menuju kamar mandi. Ingin segera menyingkirkan rasa lembab yang menepel seharian pada tubuhnya. Dan ingin segera beristirahat dari pikiran beratnya saat ini.

***

Pagi hari Y/n melangkahkan kakinya dengan mantap. Keadaannya sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya, mungkin karena Dewa Penenangnya sudah datang, Taehyung. Sehingga dengan bebas ia sudah meluapkan segala perasaannya tanpa tertahan lagi pada pria tersebut.

"Y/n-ah!" Jimin berlari kecil dari arah belakang, membuat Y/n menoleh dan menghentikan langkahnya.

"Kapan kita bisa ngobrol?" Tanya Jimin, sambil sedikit mengatur nafasnya.

"Nanti pulang kuliah aja." Jawab Y/n dengan senyum tipis mengembang di bibirnya kemudian melangkahkan kembali kakinya menuju kelas.

Walaupun sebenarnya hati Y/n sudah setengah mati penasaran Jimin ingin berbicara mengenai hal apa. Namun mengingat ucapan Taehyung dulu yang selalu mengatakan bahwa Y/n harus tahan harga apabila sedang berada di hadapan Jimin, maka iya tak ingin terlihat terlalu mengharapkan Jimin.

Selang empat jam Y/n berada dalam suatu ruangan kelas. Kini Y/n tengah membereskan semua peralatan kuliahnya, karena mata kuliah hari ini telah selesai. Kelas terlihat sepi karena mahasiswa lain sudah berlari menjejalkan tubuhnya di ambang pintu untuk segera keluar dari ruangan ini.

Innocent ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang