Innocent ✔

13

____

"Jaga diri baik-baik." Ucap Y/n entah untuk keberapa kalinya pada Taehyung, tangannya menepuk-nepuk pelan kepala pria di hadapannya ini. Kini Taehyung akan segera berangkat, menaiki bis di depan kampusnya yang akan mengantar sampai ke tempat tujuan.

"Yang harusnya bilang 'jaga diri
baik-baik' itu aku. Jangan
gampang kemakan rayuan Jimin. Karena masih ada Seulgi di samping Jimin sampai saat ini." Taehyung mengingatkan Y/n agar tidak tergesa-gesa memiliki Jimin. Y/n mengangguk lemas dengan wajah yang masih di tekuk.

"Jangan cemberut dong Y/n, Kalau kau seperti ini aku jadi tidak semangat perginya." Taehyung mencoba merayu gadis yang ada di hadapannya ini.

"Iya tidak." Y/n mencoba tersenyum, ia ingin
memperlihatkan senyum
manisnya sebelum Taehyung pergi.

"Tae! Ayo!" Ucap Seokjin yang sudah berdiri di ambang pintu bis. Taehyung menoleh dan
mengacungkan ibu jarinya.

"Ya udah aku berangkat dulu ya." Taehyung mencubit lembut pipi Y/n lalu berlari kecil menghampiri bisnya.

"Dagh Y/n-ah." Teriak Seokjin lagi masih berada di ambang pintu bis melambaikan tangannya, Y/n membalas lambaian tangan Seokjin dengan tangan yang
masih berat untuk diangkat.
Sedangkan Taehyung sudah masuk ke dalam bis mengurus semua keperluan anggotanya.

Y/n menghembuskan nafas beratnya. Melangkah dengan langkah yang terasa hampa.

'Satu minggu itu sebentar
kan?' Y/n mencoba
menenangkan dan menghibur
dirinya sendiri. Tapi jangankan
satu minggu, jika Taehyung tak
menghubunginya seharian saja itu membuat Y/n kelabakan.

***

Y/n tengah duduk di
kursi belajarnya. Pipi kirinya ia
topang dengan lipatan tangan
kirinya di atas meja. Tangan
kanannya sibuk mengotak-atik
ponsel yang sedari tadi tak
mengeluarkan suara pertanda
apapun. Beberapa kali
menghubungi Taehyung, namun kini nomornya tidak aktif. mengirim pesan singkat, selalu tertunda bahkan gagal.

Ya, karena memang di sana tak ada signal, Taehyung sudah mengatakan hal itu kemarin. Padahal baru saja tadi pagi ia bertemu Taehyung untuk melepas kepergiannya. Y/n beranjak dari kursi belajarnya, berjalan gontai menghampiri tempat tidur.

'BRUK'

Y/n dengan cepat menghempaskan tubuhnya di atas boneka teddy bear besar itu dengan posisi memeluknya.
'Happy birth day Y/n-ah, bodoh, jelek, galak. Love you.'
Suara itu keluar dari perut boneka yang kini ia peluk. Beberapa kali Y/n memukul perut boneka itu dengan lemas, dan beberapa kali juga boneka itu mengeluarkan suaranya.

'Happy birth day Y/n-ah, bodoh, jelek, galak. Love you.'
Suara itu kini membuat rasa rindu Y/n pada Taehyung semakin menjadi.

"Kau tau tidak sih Taehyung lagi apa sekarang?" Tanya Y/n
pada boneka berwajah datar itu
yang kini tengah dipeluknya.

'Drt... Drt... Drt...'

Ponsel Y/n yang tergeletak di atas meja belajarnya bergetar. Y/n dengan cepat bangun dari posisi berbaringnya, melangkah cepat untuk meraih ponsel.

'1 message'

Terlihat tulisan itu di layar
ponselnya.

'Klik'

Dengan sekali tekan pesan singkat itu terbuka.

'From: Jimin
Y/n-ah, besok sepulang
kuliah kau ada acara tidak? Aku tunggu besok. Jam 4 sore di
parkiran ya .'

Y/n membuang nafas beratnya. Ia pikir pesan tadi dari Taehyung. Tapi ternyata...
Hey! Bukankah seharusnya Y/n senang? Tanpa adanya Taehyung pun kini Jimin
dengan cepat mendekati Y/n dan dengan cepat Y/n akan mendapatkan Taehyung. Tapi bukan itu yang kini Y/n harapkan, yang Y/n harapkan adalah kabar dari Taehyung. Sama halnya dengan seorang pria yang jauh di sana kini tengah sibuk membagi schedule  time untuk acaranya selama satu minggu ke depan, Taehyung. Duduk di sebuah kursi di ruang tengah yang ramai. Sepi dalam keramaian yang Taehyung rasakan.
Di sampingnya Jungkook sedang duduk membaca majalah yang ia bawa sambil menikmati makanan ringannya. Mereka sepakat menyewa satu rumah untuk berinap selama satu minggu di sana. Kurang lebih 20 orang anggota BEM menginap dalam satu penginapan, karena kamarnya yang cukup banyak dan ruangan-ruangannya yang luas. Sesekali Taehyung melirik layar ponsel yang tergeletak di
hadapannya. Tetap tak ada
jaringan, tak ada satu signalpun
yang muncul.