23

225 52 2
                                    

___

Apa yang harus Taehyung lakukan agar Mina memaafkannya dan bisa merelakannya untuk mencintai Y/n, gadis yang benar-benar dicintai Taehyung.

***

Y/n dan Taehyung duduk di sofa. Sofa yang berada di kamar berukuran 5x5 milik Taehyung. Masih terdiam, terlarut dalam pikiran dan lamunannya masing-masing. Dengan kejadian tadi pagi yang sama-sama mereka alami. Suara televisi di hadapan mereka mengoceh diacuhkan. Belum ada perbincangan yang menarik terjadi di antara keduanya.

"Jimin." Y/n memulai pembicaraannya terlebih dahulu, walaupun sebenarnya sangat ragu mengucapkan nama Jimin.

"Ada apa sama Jimin?" Taehyung merespon dengan cepat ucapan Y/n, meneggakkan posisi duduknya yang tadi menyandar pada sofa.

"Aku udah jelasin semuanya sama Jimin." Y/n tersenyum melihat tingkah Taehyung yang terlihat berlebihan.

"Terus?" Taehyung masih penasaran dengan kelanjutan cerita Y/n.

"Dia bisa nerima semuanya, walaupun tidak bisa disembunyiin dia kecewa sama aku Tae." Y/n masih mempertahankan senyum manisnya menatap laki-laki yang ada di hadapannya kini, teramat dicintainya.

"Syukurlah." Taehyung mulai meriut, kembali menenggelamkan punggungnya pada sandaran sofa.

Y/n menyandarkan kepalanya pada bahu kiri Taehyung. "Mina?" Ucapan Y/n terdengar seperti nada pertanyaan.

"Hem?" Taehyung sempat kaget mendengarnya. "Baik-baik aja, aku udah jelasin semuanya." Tangan kiri Taehyung melingkar di pinggang Y/n mencoba sedikit tenang.

"Terus responnya?" Ternyata Y/n masih penasaran dengan kelanjutannya.

"Emm... Dia bisa terima. Kok." Ucap Taehyung sedikit gelagapan, mencoba setenang mungkin agar kebohongnnya tertutupi dengan rapi. Karena baru kali ini Taehyung tak menceritakan dengan jujur keadaan yang ia alami pada Y/n.

Taehyung benar-benar tak mau kehilangan gadis ini, tak mau sedikitpun ia membuat gadis ini khawatir mengenai perasaannya. Karena apapun dan bagaimanapun keadaannya ia yakin perasaannya tak akan berubah untuk Y/n, gadis yang telah membuatnya bertekuk lutut mencintainya.

"Oh ya? Aku tahu kau bohong Tae." Y/n mengubah posisinya. Menatap Taehyung dengan tatapan tajam.

"M... Maksudnya?" Taehyung gelagapan, berusaha terlihat pura-pura tak mengerti.

"Aku bisa rasain degupan jantung mu cepat sekali." Ucap Y/n.

Taehyung tak sadar, sedari tadi Y/n menyandarkan kepala pada bahunya, dan tangan kiri gadis ini menempel, menangkup pada dadanya. Jelas saja Y/n bisa merasakan degupan jantungnya. Bodoh.

Taehyung tersenyum dengan wajah tak berdosa. Membuat Y/n ingin menerkamnya.

"Iya. Iya. Dia seperti masih belum bisa nerima semuanya, masih mengharapkan sesuatu dari aku. Tapi aku yakin, seiring berjalannya waktu, dia lihat kekuatan cinta aku sama kamu. Dia akan bisa terima semuanya." Kini kedua lengan Taehyung melingkar di pinggang Y/n.

Y/n tersenyum dalam hati mendengar ucapan Taehyung yang tak seperti biasanya. Terdengar sedikit aneh 'kekuatan cinta'? Apa itu?

"Besok aku tidak ada kuliah." Y/n telah turun dari motor Taehyung. Berdiri di depan pintu pagar rumahnya.

"Iya, tapi besok aku ada kuliah, jadwalnya padet malah. Maaf ya tidak bisa nemeni mu." Taehyung mengacak-ngacak rambut Y/n.

"Iya. Tidak apa-apa." Y/n nyengir membuat Taehyung curiga, ada sesuatu di balik cengiran tak berdosanya itu.

Innocent ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang