30

302 47 4
                                    

____

"Y/n-ah!" Jimin mengejar Y/n yang melangkah cepat. Setengah berlari karena koridor ini kini mulai lengang.

"Aku lagi pengen sendiri Jim." Y/n tak menghiraukan Jimin yang berada tepat di belakangnya kini.

"Aku sayang sama kamu." Ucapan Jimin begitu lantang terdengar di telinga Y/n. Laki-laki itu kini melangkahkan kakinya mendekati Y/n, memutar bahu gadis itu agar berbalik menghadapnya.

Pikiran Y/n kembali semerawut. Belum selesai masalah Taehyung sekarang Jimin telah menambah masalahnya lagi. Tuhan, cukup sampai di sini.

"Kalau Taehyung bisa ngejar-ngejar mu seperti itu, kenapa aku tidak. Aku boleh kan berusaha untuk dapetin cinta kamu lagi, seperti Taehyung?" Pertanyaan Jimin membuat Y/n bingung.

Y/n memejamkan matanya, mengambil ancang-ancang untuk mengatakan apa yang sebenarnya ada di dalam hatinya.

'BRUK'

Gerakan Jimin sangat cepat. Membuat Y/n tersentak membuka matanya. Kini Jimin memeluknya erat. Sangat erat, seperti tak mau kehilangan Y/n. Y/n belum sempat mengatakan apapun.

Tanpa mereka sadari seorang pria bertubuh lunglai keluar dari ruangan aula bersama kedua sahabatnya. Menyaksikan adegan ini... Adegan dimana gadis yang telah menolaknya mentah-mentah tadi berpelukan dengan pria lain, sebenarnya bukan berpelukan tapi dipeluk. Entahlah, berpelukan ataupun dipeluk itu sama saja, sama-sama membuat hatinya hancur.

Taehyung, ya... Laki-laki yang merasa hatinya saat ini benar-benar hancur. Tersenyum menatap kejadian yang ada di hadapannya.

'Y/n sudah punya pilihan lain.' Pikirnya disertai tangisan di dalam rongga dadanya. Dengan cepat ia ingin segera meninggalkan tempat ini. Merasa sudah terjawab semuanya. Doa terbaik selalu ia berikan untuk gadis itu, gadis yang amat ia cintai.

***

'BRUK'

Y/n melemparkan tasnya di atas tempat tidur. Menjatuhkan tubuhnya. Tatapannya lurus memandangi langit-langit di atas sana. Memutar kembali memorinya tentang kejadian siang tadi, saat Taehyung menyatakan cintanya didepan umum. Terlalu kejam kah sikapnya tadi pada Taehyung? Namun sikap Taehyung padanya jauh lebih kejam bukan? Mendua... Ya, Taehyung menduakan Y/n dengan gadis lain. Hatinya masih sangat sakit mengingat kejadian itu.

Jimin? Bagaimana dengan laki-laki itu? Ia mengantar Y/n pulang, sepanjang perjalanan tak henti meminta Y/n untuk bisa menerimanya kembali, memberikannya kesempatan kedua. Namun, Y/n untuk kedua kalinya harus menolak cinta pria pada hari ini. Membuat mood Jimin sedikit berubah, dalam satu hari 2 laki-laki Y/n hancurkan hatinya. Hebat bukan?

Pikirannya semakin menggila. Taehyung dan Jimin kembali datang silih berganti dalam benaknya. Gila, benar-benar dua laki-laki itu membuat Y/n gila.

Y/n menarik boneka yang berada di samping kanannya. "Kau tau tidak? Aku sayang sama siapa? Kau tau kan? Tapi aku masih belum bisa maafin dia." Y/n mengelus-elus kepala Teddy Bear di sampingnya lalu memeluknya lembut.

***

Pagi ini cukup indah, tak ada pesan singkat ataupun berpuluh misscalled yang mampir pada ponsel Y/n. Kemana pria yang memiliki boxy smile itu? Apakah pulsanya sekarat seharian ini tidak menghubungi Y/n? Membuat Y/n bisa kembali hidup normal tanpa harus terbebani oleh sikapnya, paksaannya, dan permintaannya yang kekanak-kanakan.

Dengan langkah sumringah Y/n keluar dari kelasnya. Senyumnya mengembang untuk hari ini. Single, but it's happy, benar-benar Y/n menikmati status dirinya saat ini.

Sesekali mencoba melirik layar ponselnya. Masih tetap bersih tak berserakan SMS dan miscalled seperti biasa. Y/n tersenyum, kembali melangkahkan kakinya di koridor kampus yang mulai sepi.

Innocent ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang