27

274 53 9
                                    

Sebelum baca yuk follow ig aku : @ulfaaaaaaaw (a nya 7) daj subscribe yt aku : ulfa weldiani.

Dan jangan lupa voment nya biar aku semangat up secepatnya...
____

Y/n melangkahkan kakinya dengan mantap. Memasuki pekarangan kampusnya, mencoba memperbaiki kondisi hatinya saat ini. Berkali-kali ponselnya bergetar. Tapi sama sekali tak Y/n hiraukan. Pasti Taehyung, Y/n tahu itu.

Selama perkuliahan berlangsung ponselnya tak henti bergetar. Membuat konsentrasi Y/n benar-benar terganggu. Sangat terganggu. Sehingga ia putuskan untuk meraih ponsel yang ada di dalam tasnya.

'TREK'

Y/n me'non-aktif'kan nomornya. Agar lebih tenang ia memperhatikan mata kuliah ini. Tapi ternyata salah, ketika getaran itu tak lagi terjadi pada ponselnya, Y/n tetap tak bisa fokus. Menyebalkan. Y/n berdecak lidah. Sangat kesal dengan dirinya sendiri. Laki-laki itu mampu mebuyarkan fokus Y/n menurunkan mood Y/n dengan drastis.

Mata kuliah berakhir, Y/n melangkahkan kakinya dengan gontai. Sesekali menguap, kantuknya memuncak. Mungkin akibat semalaman menangis membuat matanya terasa lelah dan badannya lemas.

"Y/n-ah." Teriak seseorang di belakangnya.

Y/n terdiam, ia mengenali suara itu sehingga kini ia memutar tubuhnya untuk berbalik.

"Jim?" Y/n tersenyum melihat Jimin yang kini menghampirinya.

"Sombong ya sekarang? Mentang-mentang udah punya KEKASIH baru. Kau lupa sama aku?" Ucapan Jimin membuat luka itu terbuka lagi.

Kekasih? Mendengar kata itu membuat Y/n teringat akan sosok Taehyung. Ya, Taehyung adalah kekasih Y/n bukan? Tapi saat ini sungguh Y/n benar-benar tak mau mengakuinya.

"Kau di jemput?" Tanya Jimin kini telah menyejajarkan langkahnya dengan langkah Y/n.

Y/n tak menjawab hanya mengangkat kedua bahunya lalu tersenyum. Bingung ia akan menjawab apa.

"Ya udah bareng sama ku ke depannya. Kalau tidak di jemput berarti barengnya sampai rumah." Jimin cengengesan menatap Y/n.

Y/n menyukainya, menyukai sikap Jimin yang sportif menerima kekalahannya atas Taehyung. Tak pernah memaksakan kehendaknya, walaupun ia secara terang-terangan mengatakan bahwa ia masih menyayangi Y/n.

Tidak seperti 'gadis itu'. Gadis yang hingga saat ini masih memaksakan cintanya untuk Taehyung yang jelas-jelas sudah menjadi kekasih Y/n.

Y/n sedikit menghentakkan kakinya mengingat hal itu membuat Jimin menoleh terpagut menatap Y/n. Ada yang berbeda. Apanya ya? Eemmm apanya coba? Jimin berpikir keras. Matanya! Ya mata Y/n begitu sembab. Kenapa? Jimin bertanya-tanya dalam hatinya.

"Aku sahabat mu kan sekarang?" Tanya Jimin masih melangkah beriringan dengan Y/n.

"Iya lah." Y/n tersenyum menatap laki-laki di sampingnya itu.

"Kalau ada apa-apa kau bisa cerita sama aku kan? Aku tidak ember kok." Taehyung membekap mulutnya sendiri membuat Y/n sedikit terkekeh.

"Iya, iya. Aku pasti nemuin mu kok kalau ada apa-apa." Y/n cukup lega Jimin berbicara seperti itu. Itu artinya, dia pure benar-benar ingin menjadikan Y/m sebagai sahabatnya kan? Mungkin.

'Tiiiiinnnnn'

Suara klackson motor di depan sana mengagetkan Y/n dan Jimin yang sedang melangkah beriringan.

"Wuiiihh. Serem tuh kayanya." Jimin langsung melengos menuju parkiran meninggalkan Y/n melangkah sendiri untuk menghampiri laki-laki yang membunyikan klackson panjangnya tadi.

Innocent ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang