2🌷Anak itu anugerah.

4.1K 609 34
                                    

Apa aku anugerah bagi Ayah dan Bunda?.

🍁🍁🍁

Jaehyuk termenung sambil menatap langit malam yang indah. Otaknya masih saja tergiang-ngiang dengan ucapan Junghwan.

"Gua gak pantas jadi sahabat lu Jae. Gua selalu nyusahin lo ngerepotin lo."

"Lo ngomong apaan sih?jangan aneh-aneh deh."

"Bener kata Haruto gua nih cupu,lo jangan deket-deket gua lagi Jae."

"Junghwan dengerin gua. Gua bakal jadi sahabat lo selamanya."

"Gak bisa Jae,gua gak mau bikin lo terus-terussan susah karena gua."

"Lo sama sekali gak nyusahin gua. Lo sahabat terbaik gua sampai kapanpun akan terus begitu. Omongan sih Haruto gak usah lo dengerin."

"Jae,gua bener-bener cape,kenapa seluruh dunia seakan selalu nolak kehadiran gua dimanapun itu."

"Enggak Hwan,buktinya gua nerima lo."

"Tapi kehadiran gua bikin Ayah dan Bunda selalu ngalamin  kesialan."

"Enggak,gak ada yang namanya sial atau anak sial atau apapun itu. Semua anak itu anugerah."

"Tapi gua bukan anugerah bagi Ayah sama Bunda."

"Lo anugerah yang terindah Junghwan,jadi jangan berpikiran yang aneh-aneh."

Sampai kapanpun Jaehyuk akan selalu berada di sisi Junghwan. Tidak pernah ada niattan untuk meninggalkan Junghwan sedikit pun.

🍁🍁🍁

Katanya setiap manusia berhak bahagia. Namun itu tidak berlalu untuk Junghwan.

Junghwan menatap tangannya yang telah diperban oleh Jaehyuk di sekolah tadi.

Dirinya tersenyum simpul. Senyum lagi senyum lagi hanya itu yang bisa Junghwan lakukan.

Junghwan menatap ponselnya. "Kangen Bang Hyunsuk. Kalau gua telfon sekarang diangkat gak ya?."

Junghwan mencoba untuk menelfon.

Panggilan pertama tidak diangkat.

Mencoba lagi.




Panggilan kedua tidak diangkat.

Mencoba lagi.

Panggilan ketiga tidak diangkat.

Mencoba sampai panggilan kelima.

Pasrah. Tetap tidak diangkat.

Junghwan menghela napas pendek. Ia memilih keluar kamar. Untuk sekedar memakan mie instan. Perutnya belum terisi apapun hanya makanan dikantin tadi itupun cuman setengah. Setelah itu Haruto menganggunya.

Kini ia sudah sampai didapur. Mengambil mie instan lalu memasaknya.

Tangannya sudah siap membawa mie instan yang telah dimasak itu kedalam kamar.

Namun langkahnya terhenti di depan ruang tamu.

"Bang Hyunsuk kapan pulang?Doyoung kangen."

"Nanya mulu deh daritadi,Sebentar lagi mungkin,sabar ya adikku sayang."

Itu suara Hyunsuk.

Wound Smile || So Junghwan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang