Tidak apa-apa.
Aku baik-baik saja.🍁🍁🍁
Enam bulan kemudian...
Enam bulan mencari keberadaan si bungsu,tapi sama sekali tidak ada hasilnya. Nihil.
Junghwan benar-benar menghilang. Tidak ada jejak sama sekali. Harus mencari kemana lagi?. Jisoo dan Jiwon tidak menyerah begitu saja.
"Yah,bungsu kita belum ketemu." Jisoo berusah untuk tidak menangis.
"Aku janji akan segera menemukannya,bagaimanapun caranya kita akan menemukan Junghwan."
Jisoo memegang dengan lembut syal yang ia pakai dilehernya,syal pemberian Junghwan dengan ukiran tulisan Bunda. Begitu indah.
Hyunsuk sudah kembali ke London itu menyelesaikan kuliahnya. Tidak bisa terus berlama-lama disini. Ia juga sudah mau lulus sebentar lagi,sedang mengerjakan skripsi.
Seharusnya ia menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya ketika berada di rumahnya. Junghwan begitu merindukannya pada saat itu. Tapi apa yang dia lakukan?.
Memikirkan bagaimana nasib adiknya diluar sana. Menghadapi kerasnya kehidupan. Sendirian.
🍁🍁🍁Junghwan menatap anak sekolah yang baru saja pulang sekolah. Ia iri. Ia ingin bersekolah lagi. Tapi semesta tidak mengizinkannya.
Semakin hari hidupnya benar-benar berantakan. Jadwal makan yang kacau. Begitupun dengan jadwal tidur. Bekerja dan terus bekerja dipikirannya. Kalau ia tidak punya uang bagaimana ia bisa hidup.
Berat badannya berkurang,ia terlihat kurus sekarang. Pipinya pun berubah tirus. Setiap malam badannya selalu sakit,karena terus bekerja. Apalagi pekerjaannya sangat berat. Setiap harinya harus mengangkat balok kayu,semen,dan lain-lainnya.
Ditambah lagi ia bekerja part time disalah satu restoran sebagai pelayan. Tidak apa-apa yang terpenting rezekinya halal.
Hidup sendirian di tengah padatnya kota ini begitu sulit. Sunyi. Sunyi. Sunyi. Setiap harinya akan seperti itu.
"Huft." Junghwan begitu lelah. Ia memutuskan untuk duduk sebentar,sebelum kembali mengangkat batu bata.
Menolehkan kepalanya ketika ada yang menepuk bahunya. "Eh Kak Chanwoo."
Chanwoo tersenyum. "Lelah ya?."
"Sedikit."
"Saya gak nyangka tekad kamu untuk bekerja luar biasa. Saya suka semangat kamu."
Chanwoo terus mengajak Junghwan berbincangl. Ia merasa sangat kasihan dengan Junghwan,di usia nya yang seharusnya masih sekolah. Ia malah bekerja. Guna menghidupi dirinya sendiri.
Setelah selesai berbincang Junghwan kembali bekerja. Bekerja dengan penuh semangat. Tanpa tersadar ada sebuah balok kayu yang ingin terjatuh.
Bugh...
Kaki Junghwan terkena balok kayu tersebut. "Shh." ringisnya,begitu sakit. Pasti kakinya akan biru nanti.
Semua para pekerja langsung berhamburan menghampiri Junghwan. "Yaampun Hwan,lo gak papa?."
Junghwan terus memegangi kakinya yang terasa sakit. "Sakit banget."
Chanwoo yang melihat itu langsung menghampiri Junghwan. Tanpa berbasa-basi ia langsung mengangkat Junghwan dan bergegas membawanya ke rumah sakit.
Junghwan terus meringis kesakitan.
🍁🍁🍁
Jaehyuk selama enam bulan ini benar-benar merasa kehilangan. Sahabatnya belum ditemukan. Apalagi ponselnya benar-benar tidak bisa dihubungi.
Harus mencari kemana lagi?. Setiap hari ia selalu menelfon ke ponsel Junghwan berharap empunya menjawab.
Selama enam bulan ini ia benar-benar tidak tenang. Waktu itu Haruto datang padanya dan meminta maaf atas semuanya. Jaehyuk sedikit memberi pelajaran pada Haruto.
Haruto ikut mencari Junghwan. Semuanya merasa kehilangan. Guru-guru beserta murid lainnya. Kehilangan.
"Gua kangen banget sama Junghwan." gumam Jaehyuk.
Haruto masih bisa mendengarnya. "Gua juga kangen banget. Gua mau minta maaf secara langsung sama dia."
Jaehyuk menengklupkan wajahnya di atas meja. "Kenapa harus Junghwan? Gua merasa gak becus jadi sahabat dia."
Haruto menepuk bahu Jaehyuk. "Lo adalah sahabat terbaiknya Junghwan,jadi jangan pernah berfikiran bahwa lo gagal."
"Gua belum berhasil lindungim dia."
"Lo berhasil Jae. Gua yang ngerasa bersalah banget,gua emang bodoh."
"Ini semua udah takdir jadi kalian jangan menyalahkan diri sendiri." Mashiho datang sambil membawa minuman.
"Nih lo berdua minum dulu."
Jaehyuk dan Haruto menerima minuman dari Mashiho. "Makasih ya Mashiho."
"Hm,sama-sama."
"Gimana udah dapat kabar dari Om Jiwon,mengenai Junghwan?." tanya Mashiho.
Keduanya menggeleng.
"Dari Om Hanbin?."
"Bokap belum dapet kabar." ucap Jaehyuk.
"Kalian gak dapet petunjuk sama sekali gitu?." Tanya Mashiho.
"Jejaknya cuman sampai dia lagi duduk di bangku taman. Udah itu doang." ucap Jaehyuk.
"Junghwan anak yang kuat,gua yakin diluar sana dia baik-baik aja."
Beranggapan bahwa Junghwan baik-baik saja?.
Mereka tidak tau apa yang telah terjadi.
🍁🍁🍁
Maap kan atas keterlambatan update:(
Idenya lagi mentok banget huhu :(
09-April-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Wound Smile || So Junghwan (END)
أدب الهواةSenyum. Luka. Hanya itu yang Junghwan punya. End :17 Mei 2021