"Anda masih ingat bukan?. Dan saya kesini meminta tanggung jawab anda. Keji sekali anda menggunakan kekuasaan anda untuk mengambil hak orang."
Chanwoo sudah mengepalkan tangannya. Coba saja kalau tidak ada Lisa yang menahannya. Habis sudah Jiwon ditangan Chanwoo.
Jiwon hanya diam. "Punya mulut kan? Jawab!!!."
"Chanu tenang,jangan emosi." Lisa mengenggam tangan Chanwoo.
"Orang kaya gini tuh gak bisa dibiarkan Lisa. Harus dilaporkan polisi."
Polisi?.
"Jangan gegabah gini Chanu."
"Maaf. Saya minta maaf."
"Dengan anda minta maaf,apa bisa ngembaliin adik saya HA?."
Jiwon terdiam. Ia sekarang benar-benar menyesal. Kenapa dulu ia begitu bodoh. Tapi kalau dia tidak melakukan itu nyawa Doyoung tidak terselamatkan.
Lisa mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru rumah. Lalu ada sesuatu yang membuat dirinya sedikit tertarik.
Sebuah foto.
Lisa segera berjalan untuk melihat foto tersebut. Tangannya segera meraih bingkai foto tersebut.
"Junghwan." gumamnya.
Apa ia tidak salah lihat? Di dalam foto ini adalah foto Junghwan.
Ia menghampiri Chanwoo. "Sayang lihat ini."
Chanwoo mengernyitkan dahinya bingung. Lisa memberikan sebuah foto yang sudah di bingkai.
"J—Junghwan."
Tanpa membuang waktu lagi Chanwoo segera bertanya. "Ini siapa?."
Jisoo yang melihat Chanwoo memegang foto Junghwan ia segera mengambilnya kembali.
Tidak ada yang menjawab.
"Saya tanya yang didalam foto itu siapa?."
"Junghwan anak bungsu kami." jawab Jiwon.
Seketika Chanwoo merasakan ada sebuah atmosfer yang menghantam dirinya terutama hatinya.
Apa arti dari semua ini?.
"J-Junghwan anak kalian?gak ini gak mungkin kan."
Jiwon bingung,apa maksud Chanwoo. "Anda kenal dengan Junghwan?." Jiwon berharap sekali dengan jawaban yang akan ia dengar dari Chanwoo.
Chanwoo terdiam ia masih dalam keterkejutan.
Akhirnya Lisa lah yang menjawab.
"Iya kami kenal dengan Junghwan."
Jisoo langsung menghampiri Lisa. Jisoo butuh jawaban dari Lisa. Segera. Lisa yang melihat Jisoo menghampirinya sudah tau pasti Jisoo akan bertanya soal Junghwan.
"Bagaimana kalian bisa kenal?."
Lisa terdiam.
"Jawab saya,bagaimana kalian bisa mengenal Junghwan anak bungsu saya." Jisoo sudah menangis.
"Junghwan tinggal bersama Chanu sekarang. Awalnya Junghwan hanya tinggal di sebuah flat kecil,dan dia bekerja di tempat Chanu sebagai buruh bangunan."
Buruh bangunan? Bukannya itu pekerjaan yang berat bukan?. Bagaimana bisa Junghwan melakukan itu. Bagaimana bisa bungsunya harus hidup dalam dunia keras seperti ini?.
"Tolong pertemukan kami dengan Junghwan." pinta Jiwon. Ia memohon didepan Chanwoo.
Chanwoo masih terdiam bingung ia harus apa sekarang? Ini cukup mengagetkan dirinya. Ia masih tidak percaya bahwa Junghwan anak dari keluarga yang telah membunuh adiknya.
"Saya gak akan pertemukan kalian dengan Junghwan sampai kapanpun."
DEG.
Tidak. Jiwon dan Jisoo ingin bertemu Junghwan.
"Saya tau apa yang telah kalian perbuat pada Junghwan."
Chanwoo tau bahwa Jiwon sering kerap memukuli Junghwan. Mencaci makinya,berkata kasar. Terus mengutarakan kebencian. Yang seharusnya tidak ia ucapkan.
"Om,saya mohon kasih tau dimana adik saya sekarang." pinta Doyoung.
Doyoung sudah mendengar semuanya.
"Kamu Doyoung bukan?."
Chanwoo menarik kasar dagu Doyoung. "Didalam tubuh ini ada ginjal yang seharusnya menjadi milik adik saya. KEMBALIKAN."
Chanwoo benar-benar murka sekarang.
Doyoung sudah menangis sedaritadi. Jisoo yang melihat putranya dikasari ia tak terima. Ia langsung menghempaskan tangan Chanwoo dari dagu anaknya. "Doyoung gak tau apa-apa. Jangan kasari dia."
Chanwoo berdecih. "Cih.. Junghwan juga gak tau apa-apa kenapa kalian menyakitinya."
Skakmat sudah.
"Tolong pertemukan saya dan istri saya dengan Junghwan." Jiwon telah meruntuhkan harga dirinya ia memohon kepada Chanwoo untuk membawanya bertemu putranya.
"Sampai kapanpun saya gak akan pernah mempertmukan anda dengan Junghwan."
Kringgg...kringgg...
Chanwoo merasakan ponselnya bergetar.
Ia segera mengangkat telfon tersebut karena Areum yang menelfonnya.
"Iya halo Mah."
"..."
"APA?."
"..."
"Ok Mah,Chanu sekarang pulang."
"Lisa ayo kita pulang."
Lisa mengernyitkan dahinya bingung. "Ada sesuatu yang terjadi?."
"Junghwan pergi dari rumah."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍁🍁🍁
Part kali ini keknya agak gak jelas ya? Iya kan ya?
Coba kalian kasih saran ke aku deh:(,tulis di kolom komentar ya,aku tunggu
Gak kerasa udah puasa ke 20 aja. Semangat puasanya.