26🌷Penyesalan yang membelenggu

4.3K 539 170
                                    

Tetap putar lagu mellownya.

Bungsunya Bunda.
Bangun sayang.

🍁🍁🍁

Prang...

"Yaampun Jisoo kamu kenapa."

Jisoo tidak tau apa yang terjadi dengan dirinya. Hatinya gundah. Apa yang telah terjadi?.

Ia baru saja memecahkan gelas. Memecehkan gelas pertanda buruk bukan?.

"Aku gak tau. Aku ngerasa ada sesuatu yang telah terjadi."

Areum berusaha menenangkan Jisoo.

"Kamu berdoa supaya tuhan selalu melindungi Junghwan dimanapun dia berada."

Apa ini ikatan batin seorang anak dan ibu?.

Tuhan selamatkan Junghwan dimanapun ia berada.

Jangan ambil dia tuhan.

🍁🍁🍁

Jiwon terus mengenggam tangan Junghwan. Mereka berdua sudah di dalam ambulans sekarang.

Berusaha menyalurkan kekuatan agar Junghwan tidak menyerah.

"Ayah mohon kamu harus bertahan. Bantu Ayah untuk menebus semua kesalahan Ayah."

"Ayah berdosa sekali telah menyianyiakan anugerah yang dikirimkan oleh tuhan."

"Ayah mohon bertahan. Bungsu Ayah harus kuat."

Akhirnya ambulans telah sampai di rumah sakit. Dan para medis cepat-cepat membawanya masuk kedalam UGD.

"Bapak tunggu sini. Kami akan berusaha semaksimal mungkin."

Setelah itu pintu UGD tertutup.

Jiwon sudah terduduk lemas di lantai. Dirinya hancur.

Chanwoo menelfon Areum untuk segera kerumah sakit.

"Ayah nyesel nak. Maafin Ayah."

Didalam sana begitu ricuh. Dokter berusaha mengembalikkan detak jantung Junghwan yang hilang.




100 joule...

Shoot...





Badan Junghwan terangkat.

Disudut matanya mengalir air mata. Matanya masih sedikit terbuka. Sedikit melihat bagaimana seorang dokter berusaha membuat agar jantungnya tetap berdetak.

Haruskah ia bertahan atau menyerah?

Namun seketika dimana kata kebencian yang telah dilontarkan Ayah. Bunda. Dan Hyunsuk terlintas di otaknya.


"Dasar anak sial."

"Gak guna. Mati aja kamu."

Wound Smile || So Junghwan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang