Pertama-tama aku merasa bersyukur karena tuhan telah memberikan aku kebahagiaan. Walaupun aku harus melewati rintangan yang begitu berat.
Dibenci oleh Ayah,dan Bunda,begitu menyakitkan. Batin,hati,dan fisik ku begitu sakit. Ditambah lagi kedua Kakak ku yang juga ikut membenci ku.
Awalnya aku tidak tau dimana letak kesalahan ku,sehingga mereka begitu membenci ku. Disaat aku mengetahuinya,aku bertanya-tanya kepada tuhan. Apakah benar kelahiran ku membawa kesialan?. Jika iya,aku akan meminta kepada tuhan untuk jangan dilahirkan.
Bukankah setiap anak yang dilahirkan mereka adalah anugerah. Tapi aku bukan?. Mereka bilang seperti itu.
Hari. Bulan. Dan Tahun. Aku telah melewati semuanya. Dan masih sama mereka masih membenci ku.
Aku bertanya kepada Tuhan dan semesta,apa yang aku perbuat di kehidupan sebelumnya?. Apakah dikehidupan sebelumnya aku pernah berbuat jahat?. Sehingga dikehidupan sekarang aku menerima balasannya.
Di usia ku ini aku butuh kasih sayang dan bimbingan mereka. Tapi sedari kecil aku sudah melakukannya sendiri. Begitu miris bukan hidupku.
Setiap Kak Doyoung jatuh sakit. Ayah selalu memberikan ku sebuah pukulan. Dan tak lupa ia melontarkan kalimat kebencian pada diriku.
Pukulan yang Ayah berikan bukan main-main,ini benar-benar terasa sakit.
Setiap malam aku selalu meringkuk di tempat tidur,menahan rasa sakit ini sendirian. Sendirian. Biar kuperjelas kembali. Sendirian.
Pada akhirnya semasa sekolah dasar ada sesosok laki-laki yang mengajak ku berteman. Ia memberikan jabatan tangannya terlebih dahulu. Dan memberikan senyuman manis. Ya itu Jaehyuk.
Setiap hari Jaehyuk selalu mengajak ku berbicara. Tapi aku enggan membalasnya. Aku sudah nyaman sendirian,aku tidak butuh teman.
Dan pada saat itu Jaehyuk menolong ku dari anak-anak yang membully ku. Dan saat itu juga akhirnya kami berteman. Dan ya sampai sekarang ini. Jaehyuk adalah malaikat untuk menolong diriku. Terimakasih Tuhan karena telah mengirimkan Jaehyuk.
Tidak sampai situ saja. Ya seperti biasa Ayah dan Bunda masih membenci ku.
Dikala aku diusir dari rumah oleh Bang Hyunsuk. Hati ini kembali hancur. Ah bukannya memang sudah hancur ya.
Disitulah aku merasakan kepahitan dunia luar.
Tapi sepertinya Tuhan masih baik kepadaku. Ia mengirimkan Kak Chanwoo untuk ku. Aku merasa nyaman saat bersama Kak Chanu. Dan jangan lupakan Mamah Areum juga.
Tapi lagi-lagi sepertinya semua kebahagiaan tidak berpihak kepadaku.
Kenyataan yang membuat diriku kembali hancur,dan harus menerima kebenciaan Mamah Areum.
Nyatanya kebahagiaan memang tidak pernah berpihak padaku. Aku merasa seperti semua manusia yang berada di muka bumi ini ikut membenci ku.
Lagi-lagi jatuh kepada pikiran yang pertama,apa yang telah aku lakukan di kehidupan sebelumnya?. Apa kejatahan dan kekejaman?.
Ah lagi-lagi hidup ini begitu menyedihkan.
Sampai aku memilih menyerah. Menyerah. Menyerah.
Aku sekarang berada di alam bawah sadar. Ketika aku berada di alam bawah sadar mereka meminta ku untuk kembali. Untuk apa aku kembali? jika nanti disakiti lagi?. Lebih baik aku tertidur selamanya.
Tapi sepertinya Tuhan merencanakan yang lain. Aku terbangun dengan Bunda yang berada disamping ku.
Apakah ini pertanda? Bahwa aku akan merasakan kebahagiaan?.
Dan ternyata benar. Kebahagiaan itu telah menghampiri diriku. Semoga saja ini akan bertahan selamanya.
Tuhan terimakasih.
Semesta terimakasih.
Kutitipkan surat ini kepada Semesta untuk dijaga.
🍁🍁🍁
Yey sudah di pehujung akhir.
Tunggu chapter bonusnya.
Berikan kesan dan pesan selama kalian membaca cerita ini
17-Mei-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Wound Smile || So Junghwan (END)
FanfictionSenyum. Luka. Hanya itu yang Junghwan punya. End :17 Mei 2021