Setidaknya aku masih mau berusaha.
🍁🍁🍁
Lelah sekali dirinya,sudah mencari kesana-kemari pekerjaan tapi tidak ada satupun yang ia dapat. Dikarenakan juga ia belum lulus sekolah.
Menyeka keringat dipelipisnya dengan baju.
Matanya menangkap sebuah tulisan yang berada di papan. "Dicari pekerja bangunan."
Senyumnya merekah. Ia pun mencari tempat tersebut. Setelah berjalan tidak cukup jauh. Ia sudah berada didepan sebuah proyek gedung yang tengah dibangun.
Menyemangati dirinya sendiri ia harus semangat. "Permisi Pak."
"Iya ada apa Dek?."
"Lagi pada kerja ya Pak."
"Iya Dek."
"Kalau saya kerja disini bisa Pak?."
Chanwoo—Pekerja bangunan yang ditanya oleh Junghwan,ia tercengang kaget.
"Tapi kamu masih kecil Dek. Masih sekolah kan?."
Junghwan mengelengkan kepalanya. "Saya gak punya cukup banyak uang untuk sekolah Pak."
Chanwoo merasa sedikit sangat iba. "Tapi ini pekerjaan orang dewasa loh,kamu kuat?."
Junghwan mengangguk antusias. "Kuat."
"Tapi resikonya sangat besar loh. Umur kamu berapa?."
"Umur saya tujuh belas tahun Pak. Percaya kan pada saya,saya pasti bisa."
"Baiklah,kamu diterima. Perkenalkan nama saya Chanwoo direktur pekerja bangunan disini."
Junghwan tersenyum. "Nama saya Junghwan,terima kasih banyak Pak sudah menerima saya."
"Tapi kamu harus ingat,pekerjaan yang tidak bisa kamu lakukan atau kamu tidak kuat,jangan mencobanya,saya gak mau para pekerja terluka."
"Baik Pak,saya akan melakukan sebisa saya."
"Kamu langsung kedalam,ambil seragam yang mengantung disana,dan mulai bekerja bisa kan?."
"Bisa,sekali lagi terimakasih Pak."
"Oh ya jangan panggil saya Bapak,saya belum tua-tua amat kok. Panggil pakai Kakak aja."
Junghwan menganggukkan kepalanya.
Hari ini dimana kisah hidup Junghwan yang sebenarnya dimulai. Ia harus bisa bertahan. Bertahan dengan kerasnya dunia.
Ia sudah siap dengan seragamnya. "Hari pertama kerja harus semangat.",
Dimulai dari ia mengangkat batu bata yang cukup banyak. Setelah itu mengangkat balok kayu yang harus ia bawa ke atas.
Chanwoo yang melihat itu ia begitu senang karena melihat Junghwan dengan segala kegigihannya.
Junghwan aku harap kamu bisa melewati semuanya.
🍁🍁🍁
Haruto melihat ke arah kursi yang biasanya ditempati Junghwan. Sekarang ia merasa bersalah sekali.
Jika diingat-ingat ia akan kembali menangis membaca pesan dari Junghwan.
Junghwan.
Haruto,selamat sekarang lo gak akan punya saingan lagi. Lo bisa jadi nomer satu sekarang,selamat ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wound Smile || So Junghwan (END)
FanfictionSenyum. Luka. Hanya itu yang Junghwan punya. End :17 Mei 2021