Menyimpan segala kerinduan ini sendiri.
🍁🍁🍁
Junghwan mengucek pelan matanya. Kenapa pagi harus cepat datang. Padahal dirinya baru tertidur jam satu malam tadi.
"Bolos aja kali ya. Masih ngantuk banget."
Junghwan memukul kepalanya. "Kalau lo bolos sama aja nyari mati Wan."
Ia pun segera bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.
Kebiasaan sebelum ke sekolah adalah membuat susu coklat hangat untuk ia minum.
Dibawah ia hanya bertemu dengan bundanya,kemana ayah dan kakaknya?.
"Selamat pagi Bunda." sapa Junghwan dengan senyum yang manis.
Jisoo hanya melirik Junghwan sekilas. Jisoo sedang memasak untuk sarapan.
"Aw. Sakit."
Junghwan dengan sigap menarik tangan bundanya menuju ke wastafel dan ia langsung menyalakan keran air.
Dengan telaten Junghwan mengobati luka di tangan Jisoo yang terkena pisau saat memotong sayuran tadi.
"Bunda hati-hati kalau mau motong sayuran. Lihat tangan bunda jadi luka gini kan."
Junghwan membalut telunjuk Jiso dengan hansaplast. "Udah,sekarang biar Junghwan aja yang lanjuttin masaknya bunda duduk manis disini aja ya."
Jisoo menarik tangan Junghwan yang ingin pergi ke dapur lagi. "Tangan kamu kenapa?." Jiso melihat tangan Junghwan yang terlilit oleh perban.
"Oh ini,cuman luka kecil kok,jadi Bunda gak perlu khawatir." Junghwan mengelus tangan Jiso dengan lembut.
Jisoo merasakan kelembutan. Kehangatan. Ketika Jungwan mengelus tangannya.
Junghwan pergi ke dapur untuk melanjutkan membuat sarapan.
"Bunda benci kamu Hwan. Tapi kamu kenapa selalu sayang sama Bunda."
🍁🍁🍁Doyoung hari ini tidak berangkat sekolah rencannya ingin menjemput dan membuat sambutan untuk Hyunsuk.
Sungguh Hyunsuk sanggat memberi kejutan. Dengan kabar ia akan pulang hari ini.
"Bunda,bunda harus masak makanan yang banyak banget." Doyoung sangat antusias.
"Iya sayangnya Bunda."
Doyoung melihat telunjuk Jiso yang terbalut hansaplast. "Telunjuk bunda kenapa?."
"Oh ini. Tadi pagi pas Bunda masak gak sengaja ke gores sedikit sama pisau."
Doyoung reflek langsung memegang tangan Jiso. "Tapi Bunda gak kenapa-kenapa kan?."
Jiso mengelenggkan kepalanya. "Udah diobatiin tadi sama Junghwan."
"Junghwan?."
"Ah sekarang Doyoung tau. Bunda bisa luka gini karena deket-deket sama anak sial itu,jadinya Bunda kena sial deh ."
"Doyoung ada apa ini?."
"Ini Yah,telunjuk Bunda luka kena pisau. Gara-gara anak sial itu Bunda jadi kena sial."
Jiwon melihat telunjuk Jisoo. "Ayah bakal kasih pelajaran ke dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wound Smile || So Junghwan (END)
FanfictionSenyum. Luka. Hanya itu yang Junghwan punya. End :17 Mei 2021